Potret Nenek Imah, Wanita Miskin Penyandang Tuna Daksa yang Getol Bekerja

Wabup Yoyok Mulyadi saat bersama Nenek Imah dan keluarga usai penyerahan bantuan satu unit rumah tinggal layak huni. [sawawi]

Sekeluarga Terharu Dibantu Rumah oleh Wabup dan Rumah Satu
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto melalui Wakil Bupati Yoyok Mulyadi secara resmi menyerahkan bantuan satu unit RTLH (Rumah Tinggal Layak Huni) baru kepada Nenek Imah, nenek miskin tuna daksa asal Desa Peleyan Kecamatan Kapongan baru-baru ini. Suasana haru mengiringi proses pengguntingan pita dan penyerahan kunci rumah bagi Nenek Imah.
Usai menerima kunci rumah dari Wabup Yoyok Mulyadi, Nenek Imah  terlihat meneteskan air mata dan mendoakan Wabup Yoyok Mulyadi. Anggota keluarga yang ikut menyaksikan prosesi penyerahan rumah ini tak kuasa ikut menangis karena tak kuat menahan haru. “Kami sangat berterima kasih kepada Wabup Yoyok dan Rumah Satu (Forum Silaturahim Jurnalis Harian Situbondo) yang ikut membantu penyerahan satu RTLH ini,” ujar Nenek Imah dengan logat Bahasa Madura.
Nenek Imah sebelumnya tinggal di gubuk sederhana. Saat turun hujan, dia terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya karena rumahnya bocor. Nenek Imah hidup mandiri di tengah himpitan ekonomi dan kondisi fisik yang tak sempurna. Untuk menyambung hidup, dia berjualan jajanan ringan di SDN 3 Peleyan, berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. “Nenek Imah ini menggantungkan hidupnya dari uang saku siswa,” aku salah satu kerabatnya.
Karena kemandiriannya ini, Nenek Imah mendapat perhatian Forum Silaturahim Jurnalis Harian   Situbondo (Rumah Satu). Rumah Satu lalu membuatkan rumah baru Nenek Imah dengan cara swadaya. Salah satu penyumbang dana pembangunan berasal dari uang pribadi Wakil Bupati Yoyok Mulyadi. “Iya benar, sebagian donatur bantuan RTLH ini berasal dari uang pribadi Bapak Wabup. Sisanya dari berbagai elemen,” aku Zaini Zain, Ketua Rumah Satu.
Zaini mengatakan kehidupan Nenek Imah yang mandiri dalam kondisi fisik yang tak sempurna sangat menginspirasi mereka. Zain bersama pengurus Rumah Satu menyampaikan terima kasih kepada Wakil Bupati maupun para dermawan yang telah ikut menyumbang pembangunan rumah baru Nenek Imah. Masih kata Zain, pembangunan rumah Nenek Imah tak seperti renovasi RTLH pada umumnya. Rumah Nenek Imah dibangun dari batako dan berlantaikan keramik. “Proses pembangunan rumah Nenek Imah menghabiskan dana sekitar Rp 17 juta lebih,” ujarnya.
Sementara itu Wakil  Bupati Yoyok Mulyadi juga ikut meneteskan air mata sambil memeluk Nenek Imah. Selanjutnya, Nenek Imah bersama Yoyok Mulyadi masuk ke dalam rumah dan melihat rumah yang masih kosong. Dengan seketika Wabup Yoyok Mulyadi menyerahkan uang untuk membeli kebutuhan perabotan. “Ini saya serahkan sedikit uang untuk kebutuhan perabotan rumah ya,” tegas Wabup Yoyok.
Menurut Wakil Bupati Yoyok Mulyadi, dirinya sangat bersyukur karena komunitas Rumah Satu membuatkan rumah istimewa buat Nenek Imah. Wabup juga mengajak semua elemen masyarakat untuk peduli terhadap warga miskin yang lemah. Saat ini, ujar Wabup, masih ada sekitar 13 ribuan warga miskin di Situbondo yang tidak memiliki rumah yang layak. “Pemkab berencana merampungkan pembangunan RTLH bagi warga miskin hingga 2021 mendatang,” tegas Wabup Yoyok. [Sawawi]

Tags: