PPDB Bersih Narkoba Terkendala Anggaran

Sugiono Eksantoso

Lumajang, Bhirawa
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Lumajang Sugiono Eksantoso merencanakan PPDB di sejumlah Sekolah pada tahun ajaran 2018/2019 memberlakukan tes urine kesejumlah calon siswa baru.
Untuk itu sesuai dengan keterangannya yang disampaikan oleh Sugiono (17/5) pihaknya selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Lumajang dipastikan besok (18/5) akan menggelar MoU dengan BNN Kabupaten Lumajang untuk persiapan teknis pada PPDB tahun 2018, benar benar terbebas dari Penyalahgunaan Narkoba.
“Kita berharap pada PPDB tahun ini sebagai persyaratan bahwa calon siswa baru harus bersih dari narkoba, untuk itu sekolah tidak boleh hanya mengutamakan kuantitas atau memperbanyak jumlah siswa saja, tetapi harus mengutamakan kualitas anak didik,” ujarnya.
Sugianto juga mengaku prihatin dengan maraknya penggunaan narkoba yang sudah masuk di kalangan pelajar akibat lemahnya pengawasan dari pihak sekolah dan orang tua siswa, sehingga untuk mengantisipasi hal itu nantinya sebagai persyaratan masuk ke Sekolah pada PPDB tahun ini harus bersih dan bebas dari narkoba.
“Hal tersebut seiring dengan ketentuan persyaratan PPDB diantaranya tidak sedang terlibat dalam tindak pidana, bertato dan bertindik,” jelasnya.
Sementara itu menurut Humas BNN Kabupaten Lumajang, Wahyudi dalam keterangannya menjelaskan bahwa untuk pencegahan penyebarluasan peredaran narkotika dikalangan pelajar Badan Narkotika BNN Kabupaten Lumajang tanda tangani kerjasama dengan Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang.
Wujud dari kesepakatan kerjasama ini tertuang dalam kegiatan yaitu penerapan kurikulum terintegrasi P4GN di SMA negeri dan SMK Negeri, tes urine di lingkungan sekolah, sosialisasi terjadwal serta meningkatkan kegiatan relawan anti narkoba di SMA dan SMK Negeri di Kabupaten Lumajang, akan tetapi yang menjadi kendala saat ini adalah keterbatasan penganggaran terkait peralatan yang dibutuhkan.
“Pada dasarnya BNN siap kalau proses PPDB dilakukan tes urine tapi yang menjadi kendala kembali lagi ke masalah penganggaran, tahun ini pengadaan alat tes urin hanya dipergunakan untuk lingkungan pekerja itupun jumlahnya terbatas, kalau masalah bantuan tenaga ahli dan dokter, BNN siap,” pungkasnya. [dwi]

Tags: