PPDB Lancar, Sistem Online Sangat Diperlukan

Berdesakan, para orang tua wali murid sibuk memeriksa pengumuman PPDB untuk mengetahui anaknya diterima atau tidak.(ristika/bhirawa)

Berdesakan, para orang tua wali murid sibuk memeriksa pengumuman PPDB untuk mengetahui anaknya diterima atau tidak.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Tangisan sedih dan tawa gembira mewarnai sejumlah halaman sejumlah sekolah yang secara serentak mengumumkan hasil pendaftaran peserta didik baru (PPDB) melalui jalur tes potensi akademik (TPA). Sedih karena ratusan murid tidak diterima di sekolah yang diinginkan, sedangkan mereka yang diterima siap-siap untuk melakukan daftar ulang.
Bagi murid yang tidak diterima di sekolah tertentu, mereka segera mencabut berkas dan mendaftar di sekolah yang menerapkan PPDB jalur nilai ujian negara (NUN). Untuk jenjang SMP, pendaftaran dengan sistem NUN dilaksanakan di SMP 5, SMP 6 dan SMP 7 serta beberapa SMP di wilayah Kecamatan di Kabupaten Nganjuk. Sedangkan untuk jenjang SMA terdapat SMA Sukomoro, SMA Loceret, SMA Berbek dan SMA Gondang.
Sesuai peraturan bupati nomor : 421/044/411.201.1/2016 pelaksanaan PPDB untuk tingkat SMP, SMA maupun SMK dapat dilakukan dengan dua jalur yakni melalui TPA maupun NUN. Soal teknis pelaksanaan PPDB, tergantung dari masing-masing sekolah, dapat menggunakan TPA atau NUN. “Semuanya masih lancar. Pelaksanaan PPDB tidak ada kendala mulai hari pertama hingga pengumuman berjalan lancar,” kata Adi Prayitno SPd, MM, Ketua musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS).
Ditemui di SMAN 3 Nganjuk, Adi Prayitno mengaku sudah koordinasi di beberapa sekolah, tidak ada satu pun sekolah yang mengalami kendala. Bahkan pihaknya tidak mendapat informasi bila ada sekolah yang ada hambatan.
PPDB tahun ini masih menggunakan sistem manual, artinya siswa masih diminta datang ke sekolah sambil membawa berkas yang dibutuhkan. Untuk tahun-tahun kedepan, Adi Prayitno yang juga Kepala Sekolah SMAN 3 mengharapkan sistem PPDB dilaksanakan secara online. Pasalnya, dengan menggunakan system manual dirasa kurang efektif dan tidak menghemat waktu. Meskipun begitu, sistem manual tak lantas dihindari oleh para pendaftar.
Lebih lanjut, Adi Prayitno mengungkapkan bahwa dirasanya pendaftaran sekolah dengan sistem online lebih efektif dan efisien. “Mungkin akan lebih baik kalau PPDB sistemnya online, proses mendaftar akan menjadi lebih cepat dan simple,” kata Adi Prayitno.
Selain itu, dikatakan Adi Prayitno, sistem online akan lebih menguntungkan bagi sekolah yang masih kekurangan  siswa untuk mencukupi jumlah bangku, karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Sementara itu, orangtua wali murid, Suyanti asal Desa Blitaran Kecamatan Sukomoro mengakui jika sistem PPDB online memang akan mempermudah siswa dalam proses mendaftar di sekolah. Namun, ia lebih menikmati proses mendaftar sekolah yang dilakukan secara manual. Menurutnya, dengan begitu akan lebih mudah memperoleh informasi terkait penerimaan sekolah. “Kalau manual seperti ini kan bisa bersosialisasi, ngobrol dengan orangtua murid lainnya bisa dapat info tentang sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Suyanti juga mengatakan jika sitem online akan lebih menguntungkan bagi orangtua wali murid yang sibuk bekerja. Sehingga tak perlu jauh-jauh ke lokasi sekolah hanya untuk mengisi form pendaftaran dan memantau nilai. “Intinya kalau saya lebih suka dilakukan secara manual, bisa tahu kondisi sekolah secara langsung,” papar Suyanti. [ris]

Tags: