PPDB SD-SMP di Kota Probolinggo Dengan Online

PPDB online SD dan SMP di kota Probolinggo.

Probolinggo, Bhirawa
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) SD dan SMP dipastikan akan dilakukan secara online. Hanya ada beberapa pengecualian untuk jalur anak berkebutuhan khusus (ABK), jalur pindah tugas orang tua serta jalur siswa asal kabupaten yang bisa dilakukan non-online.
Saat ini juga sedang menggodok skema new normal di sekolah. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Probolinggo Budi Wahyu Rianto, Senin (1/6/) usai ikuti upacara harlah Pancaila secara virtual. Jika dibandingkan PPDB tahun 2019, di mana orang tua masih melakukan pendaftaran ke sekolah, Namun untuk PPDB 2020 pendaftaran dilakukan melalui aplikasi khusus yaitu Siswa Kota Probolinggo untuk pendaftaran secara online.
“Untuk pelaksanaan PPDB tahun 2020 ini pendaftaran sepenuhnya dilakukan secara online melalui aplikasi Siswa Kota Probolinggo. Untuk proses pendaftaran harus dilakukan di rumah karena ada proses pemetaan titik koordinat rumah,” ujar Budi.
Budi mengungkapkan bahwa dalam PPDB 2020 terdampak dengan wabah korona. Sehingga proses pendaftaran dilakukan secara online. Karena itulah di tahun ini memakai aplikasi Siswa Kota Probolinggo. Aplikasi ini saat ini sudah bisa, namun baru bisa digunakan hanya untuk uji coba.
Saat pendaftaran dimulai yaitu dari tanggal 8-12 Juni, maka data hasil uji coba akan dihapus dari aplikasi. “Kecuali untuk pendaftaran jalur ABK, jalur pindah tugas orang tua serta jalur siswa asal kabupaten, tetap harus datang ke sekolah. Pasalnya ada dokumen yang harus dilengkapi seperti siswa dari Kabupaten Probolinggo maupun siswa karena pindah tugas orang tua,” jelasnya.
Untuk jalur masuk PPDB untuk SD Negeri, 90 persen menggunakan jalur zonasi, 5 persen untuk ABK dan 5 persen untuk jalur pindah tugas orang tua. Sedangkan untuk SMP jalur zonasi 60 persen, 30 persen jalur prestasi, 5 persen jalur ABK dan 5 persen jalur pindah tugas orang tua.
“Jalur prestasi hanya di SMP saja. Prosentase lebih besar daripada tahun lalu hanya 15 persen mengacu pada aturan Mendikbud. Selain itu ada tambahan mengenai ketentuan prestasi ini,” katanya.
Prestasi ini tidak hanya berupa penghargaan yang diraih oleh siswa, namun juga nilai rapor siswa sejak kelas 4 sampai kelas 6, memiliki nilai rata-rata minimal 85.
Rencana pemerintah menerapkan kehidupan normal baru atau new normal membuat sejumlah pihak menyiapkan skemanya. Termasuk, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo. Mereka telah membahas dan menyiapkan skema pelaksanaan new normal di lembaga pendidikan.
Namun, skema itu masih terus digodok. Pelaksanaannya, juga masih harus menunggu keputusan dari Wali Kota Probolinggo. “Sekarang kami masih membahas skema untuk pelaksanaan new normal di sekolah. Tentunya pelaksanaannya tetap menunggu keputusan Wali Kota,” ungkap Budi.
Ada beberapa mekanisme yang dibahas Disdikbud. Seperti, mengatur jarak antara siswa di kelas dengan mengacu kepada luas ruang kelas dan jumlah siswa. Juga ada usulan membagi siswa dalam kelas pagi dan siang.
“Jika dibagi kelas pagi dan siang, akhirnya seorang guru mengajar dua kali dengan waktu yang dipersingkat. Siswa belajar tanpa jam istirahat, sehingga meminimalkan interaksi siswa. Bisa juga alternatif siswa belajar menggunakan masker dan face shield,” ujarnya.
Menurut Budi, usulan ini masih dibahas sebelum disampaikan kepada Wali Kota. Pelaksanaannya juga masih harus menunggu keputusannya.
“Saat ini masih belum pasti juga pelaksanaan new normal ini karena menunggu keputusan Wali Kota. Selain itu, tahun ajaran baru juga dilakukan bulan Juli atau sebulan lagi. Tentunya, pemerintah masih akan melihat situasi juga untuk penerapan new normal ini,” jelasnya.
Di sisi lain, Pemkot Probolinggo juga masih terus menggodok mekanisme penerapan new normal di Kota Probolinggo. Karenanya, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kota Probolinggo minta agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan.
Plt Kepala DKP2KB Kota Probolinggo Nurul Hasanah Hidayati menegaskan, guna menghadapi new normal, warga hendaknya tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal itu dilakukan guna menekan penyebaran Covid-19.
“Untuk kegiatan semuanya harus berpegang pada protokol kesehatan. Tetap menggunakan masker, menghindari kerumunan, jaga imunitas tubuh, dan selalu berdoa kepada Allah SWT,” paparnya.
Terkait dengan regulasi new normal, dokter yang akrab disapa Ida mengatakan, saat ini pemerintah masih melakukan kajian dengan mempertimbangkan sejumlah aspek. Karenanya, masih dalam tahap koordinasi.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan, saat ini Pemkot Probolinggo masih menggodok penerapan new normal. Serta, masih akan melihat perkembangan situasi ke depan. “Kami masih akan rapat koordinasi. Selain itu, Kota (Probolinggo) masih akan melihat perkembangan,” tambahnya. [wap]

Tags: