PPIH Embarkasi Surabaya Sita Puluhan Slop Rokok

Petugas PPIH Embarkasi Surabaya saat sedang menyita puluhan slop rokok yang dibawa oleh JCH.

Surabaya, Bhirawa
Kelompok terbang (kloter) 25, 26, 27, 28 yang memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Senin pagi (15/7) berjumlah 445 Jamaah Calon Haji (JCH) dan dari 10 koper terdapat beberapa koper JCH kedapatan membawa puluhan slop rokok.
Sementara itu pengemasan rokok tersebut terbilang cukup unik, karena beberapa slop rokok ditemukan di dalam kresek yang berisi beras, dalam lipatan kain ihrom dan lipatan baju JCH.
Sekertaris Panitia Penyeleggara Ibadah Haji (PPIH)Embarkasi Surabaya tahun 2019, Jamal saat dikonfirmasi Bhirawa di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (15/7) kemarin mengungkapkan sebenarnya membawa rokok dan obat-obat itu diperbolehkan karena itu legal.
“Diizinkan membawa rokok karena itu legal dan sudah ada cukai dan pajaknya, hanya di dalam aturannya itu tidak boleh membawa dengan porsi yang besar. Semua itu sudah diperhitungkan bagi satu jamaah hanya boleh membawa 200 butir rokok. Tapi kalau membawa dengan porsi besar hingga puluhan slop itu kan berarti ada indikasi lain,” terangnya.
Jamal menambahkan PPIH Embarkasi telah mensosialisasikan barang apa saja yang boleh dibawa dan berapa jumlahnya. Dikarenakan JCH yang sangat banyak dan beragam tentunya tidak mudah dalam menangani hal tersebut.
“Sosiaisasi terus kami lakukan, bahkan jauh hari sebelum musim haji berlangsung. Saya rasa memang tidak mudah dalam menangani ribuan JCH yang persepsi dan pola pikirnya juga berbeda,” ujar Jamal.
Sedangkan untuk menyikapi kondisi tersebut, Jamal menegaskan bahwa PPIH Embarkasi Surabaya pada tahun ini akan bersikap tegas.
“Temuan seperti inikan terus saja terjadi setiap tahunnya dan untuk menimbulkan efek jera, PPIH Embarkasi Surabaya bersikap tegas. Jika tahun sebelumnya barang sitaan dikembalikan kepada JCH, maka tahun ini barang sitaan tersebut tidak akan kami kembalikan,” tegasnya.
Namun barang sitaan tersebut nantinya tidak dimusnahkanmelainkan digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat. “Kalau dimusnahkan, itu kok rasanya mubazir, wacana kami barang sitaan ini akan kami gunakan untuk yang lebih bermanfaat seperti untuk anak yatim, kaum duafa dan lain-lainnya,” pungkas Jamal. [riq]

Tags: