PPK2S Siapkan Dokumen Persiapan Pemekaran Wilayah Kepulauan

Sebanyak 50 mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Panitia Persiapan Kabupaten Kepulauan Sumenep (PPK2S) melakukan deklarasi untuk memisahkan diri dari Kabupaten Sumenep di Pelabuhan Kalianget, Minggu (8/5).  [samsul]

Sebanyak 50 mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Panitia Persiapan Kabupaten Kepulauan Sumenep (PPK2S) melakukan deklarasi untuk memisahkan diri dari Kabupaten Sumenep di Pelabuhan Kalianget, Minggu (8/5). [samsul]

Sumenep, Bhirawa
Panitia Persiapan Kabupaten Kepulauan Sumenep (PPK2S) telah menyiapkan dokumen persiapan pemekaran wilayah kepulauan menjadi Kabupaten Kepulauan Sumenep. Selain itu, PPK2S juga telah melakukan studi banding ke dua kabupaten yang baru dimekarkan yakni kabupaten Sangahi Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai bahan acuan.
Sekjen PPK2S Araful Firaq mengatakan PPK2S tidak hanya main-main dengan menghembuskan isu pemisahan wilayah kepulauan menjadi kabupaten sendiri. Sebab, warga kepulauan sudah bulat untuk berbenah diri agar bisa menata kehidupan baru dengan menjadi Kabupaten Kepulauan Sumenep.
“Kami telah melakukan studi banding di dua kabupaten yang baru terbentuk. Itu kami lakukan sebagai bahan perbandingan bagi kami. Dan ini salah satu bentuk keseriusan kami dalam berupaya agar kabupaten kepulauan itu benar-benar terwujud,” kata Araful Firaq, Rabu (11/5).
Araful Firaq menegaskan pada 2015, PPK2S juga telah melakukan survei di wilayah kepulauan yang akan menjadi kabupaten kepulauan. Hasil survei itu akan menjadi bagian dari dokumen persiapan pemekaran wilayah itu. Nomenklatur dokumen itu yakni studi kelayakan pemekaran wilayah kepulauan di Sumenep menjadi Kabupaten Kepulauan Sumenep.
“Kami sekarang sedang menyusun hasil survei atau dokumen tersebut. Dalam waktu dekat dokumen itu pasti sudah selesai,” ujarnya.
Pihaknya menargetkan minimal ada 6 kecamatan yang tergabung dalam Kabupaten Kepulauan Sumenep, di antaranya Kecamatan Kangayan, Arjasa, Sapeken, Raas, Gayam dan Nonggunong. Sementara, untuk Kecamatan Masalembu hingga kini memang belum ada komunikasi, namun jika memang mau bergabung dengan wilayah yang akan dimekarkan itu, dipastikan diterima.
“Untuk sementara ini, yang sudah melakukan komunikasi intens baru di tiga kecamatan yakni Kangayan, Arjasa dan Sapeken, karena saat ini kami sedang mempersiapkan dokumen tersebut. Sedangkan untuk Kecamatan Masalembu kami memang belum pernah komunikasi, tapi tidak menutup kemungkinan kami juga akan komunikasi,” terangnya.
Sementara itu Bupati Sumenep A Busyro Karim menilai deklarasi Panitia Persiapan Kabupaten Kepulauan Sumenep (PPK2S) hanya lagu lama. “Itu lagu lama, sejak dulu saya katakan, silakan kalau mau tapi ternyata hanya mainan saja,” katanya usai menghadiri acara sumpah jabatan ratusan PNS di GNI Sumenep.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa dan pemuda asal kepulauan melakukan deklarasi PPK2S di atas kapal, Minggu (8/5). Teks deklarasi dibacakan sesepuh warga kepulauan, Mahmud. Deklarasi ini sebagai langkah memisahkan diri dari wilayah administrasi Kabupaten Sumenep agar warga kepulauan hidup lebih maju dan bermasa depan tangguh. Dengan mendirikan kabupaten tersendiri diyakini bakal membuahkan masyarakat kepulauan yang lebih sejahtera.  Mereka sengaja melakukan deklarasi di atas kapal kayu sebagai bentuk protes kepada Pemkab Sumenep. Sebab, KM Darma Bahari Sumekar (DBS) yang merupakan kapal milik Pemkab Sumenep sudah tidak layak digunakan. [sul]

Tags: