PPKM Diperpanjang, Bupati Salwa Imbau Warga Tingkatkan Penerapan Prokes

Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin mengimbau agar masyarakat meningkatkan kedisiplinannya dalam menerapkan protokol kesehatan.

Mengingat, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat diperpanjang hingga 25 Juli 2021. Berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 22 tahun 2021, sedangkan kriteria PPKM Kabupaten Bondowoso ada pada level 3.

“PPKM diperpanjang. Tolong jangan lepas dari Prokes,” pinta Bupati Salwa saat dikonfirmasi wartawan di Pendopo Bupati setempat, Kamis (22/7).

Bupati Salwa pun menginginkan agar upaya pencegahan Covid-19 oleh pemerintah selaras dengan perilaku masyarakat. Sebab, tanpa bantuan dari masyarakat upaya pencegahan penyebaran Covid-19 tidak akan maksimal.

“Bermacam macam upaya telah dilakukan tapi hasilnya belum maksimal. Terus berusaha jangan putus asa,” ungkapnya.

Kata orang nomor satu di Bondowoso itu, masyarakat harus berusaha melawan rasa malas untuk menerapkan prokes. Sebab, menerapkan prokes dan menjalani aktivitas bukanlah perkara sulit.

“Tidak sulit menerapkan prokes. Minimal bisa pakai masker, jaga jarak dan menghindari kerumunan,” tegas Bupati yang juga Pengasuh PP. Mambaul Ulum Tangsil Wetan itu.

Selain itu, Bupati Salwa ingin agar seluruh pihak mengoptimalkan sosialisasi protokol kesehatan untuk mengingatkan masyarakat. Mengingat belakangan banyak muncul berita hoax tentang Covid-19.

“Makanya kepada seluruh pihak dukung kebijakan pemerintah ini. Terutama mengoptimalkan sosialasi prokes,” pungkasnya.

Untuk informasi, pada situasi perpanjangan PPKM Darurat kriteria level 3 ini, jam operasional PPKM pun masih sama dengan PPKM sebelumnya. Yakni masih dilakukannya pengetatan, penguatan testing serta meluncurkan bantuan sosial bagi yang terdampak.

Hapus Isolasi Mandiri

Ketentuan Isolasi Mandiri (Isoman) di rumah bagi pasien positif Covid-19 rencananya tak diperbolehkan lagi. Ketentuan ini merunut pada arahan dari Kemenko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, saat zoom meeting beberapa hari lalu.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat, usai pimpin Vidcon sosialisasi pemulasaran pasien Covid-19 dengan Forpimcam se- Kabupaten di Pendopo Bupati, Kamis (22/7).

Wabup Irwan menjelaskan, alasannya karena pengawasan terhadap pasien isoman dikhawatirkan kurang dan tak masimal. Yang justru membuat banyak kasus pasien virus Corona meninggal dunia di rumah seperti melihat beberapa wilayah lainnya.

Kata dia, meskipun di Kabupaten Bondowoso belum pernah terjadi kematian saat isoman di rumah. Namun, pihaknya tetap akan melakukan arahan tersebut.

“Di Bondowoso tak ada (kasus kematian saat isoman-red),” terang Wabuo Irwan.

Diterangkannya, bahwa Satgas penanganan Covid-19 kabupaten tengah mempersiapkan dua tempat isolasi terpusat bagi pasien kategori OTG (Orang Tanpa Gejala) atau gejala ringan. Yakni antara Balai Latihan Kerja (BLK) di Wonosari atau Klinik Paru di Desa Pancoran.

“Kita persiapkan tempatnya dulu sebelum penjemputan,” jelas Politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, dr. Mohammad Imron, M.M.Kes menuturkan bahwa pihaknya masih akan mempersiapkan di satu titik. Yang tujuannya, agar ke konsentrasi petugas bisa maksimal.

“Ini masih dirapatkan dulu. Tapi kita usahakan satu titik, tapi dimaksimalkan biar konsentrasi petugas lebih maksimal,” pungkasnya.

Sedangkan, berdasarkan data penyebaran Covid-19 di Bondowoso per Tanggal 21 Juli 2021 total ada 878 pasien yang tengah menjalani perawatan. Sebanyak 682 atau 78 persen isolasi mandiri dan tersebar di semua kecamatan. [san]

Tags: