PPKM Kota Batu Belum di Level 2, Pemilik Destinasi Wisata Harus Tahan Diri

Kakesdam V Brawijaya, Kolonel Ckm dr Yanuar Fitriadi.

Kota Batu,Bhirawa
Dalam dua hari berturut (13-14 September 2021) analisa hasil assesment perkembangan covid-19 yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Kota Batu menunjukkan bahwa kota ini telah menjadi wilayah dengan status resiko rendah. Dalam pelaksanaan PPKM seharusnya Kota Batu telah berada di level 2. Hal ini disambut suka cita oleh para pemilik destinasi wisata Kota Batu dimana akan bisa membuka usahanya lagi.

Namun ternyata, harapan yang seolah sudah di depan mata itu terpaksa tertahan. Karena dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 42 tahun 2021 tertanggal 13 September 2021 menyebutkan bahwa posisi Kota Batu dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berada di level 3.

“Destinasi wisata Kota Batu masih belum diijinkan buka karena saat ini sesuai Inmendagri no.42 tahun 2021 Kota Batu masih berada di PPKM level 3,”ujar Onny Ardianto, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Batu.

Namun ia membenarkan bahwa dalam hasil assesment kasus Covid-19, Kota Batu memiliki perkembangan yang cukup baik. Apabila dilihat dari 14 indikator yang ada penanganan Covid-19, Kota Batu memiliki skor 2,5.

“Dari analisa hasil assesment ini seharusnya Kota Batu termasuk zona kuning dengan status wilayah beresiko rendah,”jelas Onny. Dengan kata lain dalam penerapan PPKM Kota Batu bisa turun ke level 2.

Namun putusan dalam Inmendagri berkata lain. Di Inmendagri disebutkan bahwa PPKM Kota Batu masih berada di level 3. Karena dalam hasil assesment belum memasukkan capaian vaksinasi dosis 1 minimal 50 persen, dan capaian vaksinasi lansia minimal 40 persen.

Dalam upaya menurunkan PPKM Kota Batu ke level 2, Kesdam V Brawijaya akan melakukan optimalisasi vaksinasi Covid-19 di kota ini. Kota Batu akan melakukan vaksinasi Covid-19 sebanyak 7000 dosis setiap hari. Hal ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Vaksinasi dan Penanggulangan Covid-19 Kota Batu.

Rakor percepatan ini dilaksanakan di Rupatama Balai Kota Among Tani Batu, Senin (13/9) petang, dan dihadiri Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Dr Kohar Hari Santoso Sp An KIC KAP, dan Kakesdam V Brawijaya, Kolonel Ckm dr Yanuar Fitriadi.

Menurut Yanuar, percepatan ini dilakukan untuk optimalisasi vaksinasi Malang Raya, terutama Kota Batu.

Rapat koordinasi percepatan Vaksinasi dan penanggulangan Covid-19 yang dilaksanakan di Rupatama Balai Kota Batu, Senin (13/9) petang.

“Harapan kita level bisa semakin rendah, wisata bisa dibuka dengan menerapkan prokes, termasuk pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan dengan 50 persen siswa,”ujar Yanuar.

Karena itu, Yanuar meminta dukungan desa, dokter, puskesmas dan nakes yang ada di Kota Batu agar bisa segera menuntaskan vaksinasi dengan maksimal. Namun, Kakesdam tetap menekankan prokes harus tetap dijalankan dengan ketat, termasuk oleh wisatawan yang datang dengan memaksimalkan aplikasi peduli lindungi.

Sementara itu, Wali Kota memerintahkan camat dan kepala desa, mempersiapkan tempat selain faskes agar pelaksanaan vaksin bisa berjalan lancar. “Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dilaksanakan dan warga Batu seluruhnya sudah divaksinasi,” ujar Dewanti.(nas)

Tags: