PPKM Mikro Kota Madiun Tunjukkan Dampak Positif

Mendagri Tito Karnavian saat memimpin rapat evaluasi PPKM berbasis mikro bersama menteri terkait dan 123 kepala daerah. Termasuk, bupati dan wali kota secara virtual, Selasa sore (16/2). [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengungkapkan bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro telah memberikan hasil signifikan di daerah.

Hal ini disampaikan dalam rapat evaluasi PPKM berbasis mikro bersama menteri terkait dan 123 kepala daerah. Termasuk, Bupati dan Wali Kota secara virtual, Selasa sore (16/2).

Menurut Airlangga, berlakunya PPKM mikro telah membuat perbaikan dalam pengendalian Covid-19. Sebab, kebijakan tersebut berhasil membuat jumlah kasus baru menurun, jumlah kematian menurun, dan keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) juga semakin menurun.

“Beberapa hari dan minggu ini saya kira tren kasus Covid-19 sudah mulai mengalami perbaikan dalam pengendalian baik dari sisi jumlah kasus positif, kemudian tingkat kesembuhan, penurunan tingkat kematian, kemudian ketersediaan tempat tidur di RS,” ujarnya.

Seperti diketahui, kebijakan PPKM mikro diterapkan mulai 9-22 Februari 2021. Dalam pelaksanaannya, pemerintah mengeluarkan sejumlah pembatasan terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat. Mulai dari pembatasan perjalanan ke luar kota, masuk perkantoran, pembelajaran secara daring, hingga pembatasan jam restoran dan tempat-tempat umum lainnya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa meski disebut mikro, PPKM tetap berjalan secara makro. Hal ini dikarenakan adanya sejumlah pembatasan yang dilakukan selama kebijakan tersebut diterapkan.

Sementara itu, pelaksanaan PPKM mikro juga membawa dampak positif terhadap penanganan Covid-19 di Kota Madiun. Lebih dari 90 persen RT di Kota Pendekar ini berstatus zona hijau. Bahkan, secara umum Kota Madiun masuk dalam zona oranye untuk kategori penyebaran Covid-19 di Jawa Timur. [dar]

Tags: