PPNS Kenalkan Maritime Edu Park

Tenaga ahli pembuat kapal PPNS, Fatulloh ketika menjelaskan cara pembuatan kapal dan menunjukkan alat cetak kapal kepada para siswa TKA Ya Bunayyah, Senin (10/9).

Cintai Maritim Sejak Dini
Surabaya, Bhirawa
Dalam menyukseskan wacana Indonesia sebagai poros maritim dunia, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) jemput bola dengan mengikutsertakan anak-anak usia dini yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) untuk mengetahui seluk beluk dunia kemaritiman.
Mulai dari profesi dalam kemaritiman hingga pembuatan kapal. Melalui wisata Maritime Edu Park yang rencananya akan dibuka tahun depan ini, para siswa bisa melihat langsung proses pembuatan kapal dan jenis-jenis kapal.
Diungkapkan Wakil Direktur I bidang Akademis PPNS Adi Wirawan, melalui Maritime Edu Park, pihaknya berusaha menumbuhkan sikap memiliki dan cinta dunia maritime terhadap diri anak-anak.
“Untuk mengenalkan dunia kemaritiman kepada anak-anak, saat ini kita mulai coba membuat Maritime Edu Park, yang didalamnya berisi game-game simulator terkait kelautan dan tranportasi laut untuk anak-anak. Ini kunjungan ke dua dari TK. Setelah sebelumnya ada kunjungan dari berbagai siswa SD,” ungkap dia di sela-sela kunjungan TK Ya Bunayyah Kejawan Putih, Surabaya, Senin (10/9).
Di samping itu, lanjut dia, sebagai kampus yang beberapa waktu lalu mendapatkan penghargaan Educational Award dari World Safety Organisation, pihaknya juga mensosialisasikan tentang safety induction, atau informasi tentang keselamatan. “Kita kenalkan pada mereka bahwa masuk kampus sini juga harus menggunakan helm, sebagai bagian dari peralatan keselamatan. Apalagi kalau kita berada di dekat lab atau bengkel kerja. Ini penting diajarkan kepada mereka agar mereka bisa melindungi dirinya,” jelas Adi Wirawan Husodo.
Pihaknya berharap, dengan dilengkapinya Maritime Edu Park semakin banyak generasi muda yang cinta dan berkontribusi dalam memajukan dunia kelautan Indonesia. Di mana, dunia perkapalan membutuhkan tenaga muda yang kreatif dan bisa menghasilkan kapal-kapal yang kokoh dan mampu bersaing dengan negara lain.
“Indonesia ini negara kepualauan dengan luas laut yang lebih besar daripada daratan. Sudah seharusnya kita mendidik generasi muda tentang kelautan dan maritim. Kami ingin mengenalkan dunia maritim sejak dini” Harap Adi.
Sementara itu, dalam kunjungannya, 130 siswa TK ya Bunayyah dan 22 guru diajak berkeliling ke pembuatan kapal alumunium dan diberi ilmu dasar tentang pembuatan kapal. Selain itu, mereka juga diajak ke bengkel pembuatan kayu non-metal.
“Nah, desain kapal itu lancip di bagian bawah dan kanan kiri simetris. Jadi dia akan tetap seimbang di dalam air,” ujar tenaga ahli pembuat kapal PPNS, Fatulloh ketika menjelaskan cara pembuatan kapal.
Salah satu wali kelas TKA Ya Bunayyah, Nuryati menuturkan, selain memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para siswanya dalam dunia kelautan dan profesinya, kegiatan tersebut juga sebagai bentuk syiar 1 muharrom.
“Besok (kemarin) kita akan memperingati tahun baru islam. Salah satu syiar satu Muharrom juga mengenalkan tentang transportasi laut kepada para siswa. Kegiatan ini juga sebagai media untuk mengekspresikan rasa keingintahuan mereka. Paling tidak berani bertanya dan berbicara,” pungkas Nuryati. [ina]

Rate this article!
Tags: