PPP Djan Farid Tak Ngaruh Muswil Kubu Romi

3-foto PPPSurabaya, Bhirawa
Sehari sebelum digelar Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP kubu Romahurmuzy ke-7 Di Hotel Bumi Surabaya, 22-23 April 2015, PPP kubu Djan Farid menggelar Muswil tandingan. Namun acara tersebut dikemas dengan acara Silaturrahim dan Konsolidasi yang dihadiri oleh beberapa kader .
Ketua DPW PPP Jatim kubu Djan Farid, KH Masykur Hasyim mengaku tidak risau atas penyelenggaraan musyawarah wilayah (Muswil) DPW PPP kubu Romahurmuzy (Romi) hari ini. Baginya, kegiatan
tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan PPP hasil Mukmatar Jakarta dan tidak akan memengaruhi soliditas para pendukung.
“Namanya saja sudah beda. Kepengurusan kami di tingkat kabupaten/kota bernama DPC dan mereka DPD. Nomenklaturnya sudah berbeda. Jadi ini sudah beda rumah. Silahkan saja mereka menggelar Muswil, kami tidak
akan mengusik. Terpenting, kader kami mulai dari DPW hingga ranting tetap solid,”tegasnya. Rabu (22/4).
Masykur menjelaskan, dirinya mendapat amanat dari DPP untuk menjaga keutuhan kader. Sehingga rumah besar PPP tetap solid, sekalipun muncul PPP tandingan.
“Nah, hari ini kami membuktikan itu. Semua kader mulai
dari ranting hingga DPW tetap eksis dan tidak pernah terjadi kekosongan pengurus. Semua juga optimistis menjadi pemenang dalam dualisme ini,”tegasnya.
Karena itu, pihaknya tidak akan mempersoalkan apapun yang dilakukan oleh PPP kubu Romi, termasuk kegiatan Muswil DPW PPP Jatim hari ini.
“Prinsipnya, kami adalah pihak yang sah untuk berkegiatan dan menggunakan atribut partai. Karena gugatan kami di PTUN dimenangkan,”tegasnya.
Disinggung mengenai persiapan Pilkada serentak di Jatim Desember mendatang, Masykur memilih santai. Alasannya, tugas utama dirinya saat
ini adalah membesarkan partai, dengan menyatukan seluruh kader dan konstituen yang ada.
“Bagi kami membesarkan partai adalah tugas mulia daripada sekadar berebut dalam Pilkada. Meski begitu, kami akan tetap ikut ambil bagian,”tukasnya.
Terkait dengan kemungkinan dualisme rekomendasi, kakak kandung menteri Sosial Khofidah Indar Parawansa ini tidak menafikannya. Kendati demikian pihaknya tetap optimtis akan menjadi pihak yang berwenang dalam rekomendasi itu.
“Saat ini sudah banyak yang mau merepat. Hanya saja semua belum final. Masih menunggu kepastian hukum dari pemerintah,”imbuhnya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Masjil Syariah DPP PPP KH Amhad Wafi Zubair. Pihaknya yakin bahwa PPP hasil muktamar Jakarta akan menjadi pemenang dalam duslisme ini.
“Tidak ada ceritanya menang  di PTUN menang banding kok kalah. Ada 10 tuntutan dan menang. Semua dibenarkan, tidak mungkin kalah,”tegasnya.
Putra KH Maimun Zubair ini juga berharap pada akhir bulan April nanti sudah ada putusan final atas dualism PPP tersebut. Sehingga segala kegiatan partai pimpinan Djan Farid bisa berjalan maksimal. Termasuk dalam menghadapi pilkada. [cty]

Tags: