PPSDS Pilih Sapi dari Luar Jatim untuk Penuhi Kebutuhan Daging

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Permintaan daging di Jatim mendekati Ramadan dan Idul Fitri 2015 di Jatim diprediksikan akan mengalami kenaikan. Besarnya kenaikan permintaan berkisar antara 10%-100%. Kenaikan tersebut lebih disebabkan banyaknya masyarakat yang lebih memilih mengonsumsi daging pada momen keagamaan ini.
Untuk menghindarkan kelangkaan daging sapi di Jatim, Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Sapi (PPSDS) Jatim telah merencanakan untuk mendatangkan pasokan sapi dari luar Jatim. Alasannya lebih disebabkan kepada harga yang lebih murah dibandingkan harga sapi di Jatim.
“Daerah produsen sapi seperti Lampung merupakan salah satu pilihan yang bisa dijadikan alternatif dalam memenuhi kebutuhan daging sapi di Jatim. Untuk harga sapi dari Provinsi Lampung dijual dengan harga Rp 38.000-41.000 per kilogram, sedangkan untuk penggemukan sapi di Jatim harganya Rp.44.000 per kilogram,” ujar Ketua PPSDD Jatim Muthowif, Minggu (14/6) kemarin.
Ia melanjutkan, saat ini stok sapi yang ada di Jatim masih dianggap kurang dalam memenuhi kebutuhan daging sapi. Lampung dipilih, karena dari studi perbandingan harga memang yang paling murah dibandingkan daerah yang lain yang ada di Tanah Air. Selain itu biaya kirim dapat lebih murah dibandingkan harus menempuh perjalanan darat karena tersedianya tol laut.
“Dengan tol laut, biaya memang lebih murah. Karena dengan perjalanan darat, masih harus ada biaya yang dibayarkan di antaranya bahan bakar, jembatan timbang, dan biaya hidup sopir dan kernet. Sapi tersebut didatangkan dari Lampung, dan pemotongannya dilakukan di sini,” katanya.
Ia memprediksikan harga daging sapi saat puasa dan Idul Fitri dipastikan mengalami kenaikan. Pada saat ini harga daging sapi dijual pada harga Rp 96.000 – Rp 100.000 per kilogram. Saat masuk bulan puasa harganya bisa menjadi Rp 115.000-125.00 per kilogram.
“Tingkat konsumsi daging sapi pada saat puasa bisa melebihi dari kebutuhan hari biasa. Selain itu stok daging sapi juga memerlukan periodik waktu untuk mendatangkan dari daerah produsen sapi. Sehingga saya minta masyarakat untuk dapat memaklumi kenaikan harga daging sapi,” tegasnya.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, imbuh Muthowif, kebutuhan daging sapi akan naik hingga 10% pada saat H-7 Lebaran dan naik 100% saat H-3 Lebaran. “Pada hari biasa, saya menjual daging sapi rata-rata 300  kilogram per hari.  Tapi pada Ramadan bisa mencapai 500 kg per hari  seiring dengan bertambahnya permintaan daging sapi di pasaran,” tutupnya.[wil]

Tags: