Pramuka Diminta Tingkatkan IPM Bidang Pendidikan dan Kesehatan

Wabup Situbondo Yoyok Mulyadi didampingi Kacabdindik Bondowoso Sugiono Eksantoso melantik Kamabigus gerakan Pramuka SMA/SMK/PK-PLK diaula SMADA Jumat (19/6). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Seluruh Kamabigus (Ketua Majelis Pembimbing dan Pegurus Gugus Depan) Gerakan Pramuka tingkat SMA/SMK/PK-PLK Kabupaten Situbondo periode 2020-2022 secara resmi dilantik oleh Yoyok Mulyadi, Wakil Bupati Situbondo sekaligus sebagai Ketua Kwartir Cabang Pramuka Situbondo, Jumat (19/6).

Prosesi pelantikan dilangsungkan di aula SMADA Situbondo dengan didampingi Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Bondowoso. Seluruh Kepala SMA/SMK/PkPLK se-Situbondo hadir dalam acara tersebut.

Kacabdindik Wilayah Bondowoso, Sugiono Eksantoso menegaskan, pelantikan Kamabigus merupakan suatu tahapan untuk menciptakan kualitas pendidikan di Situbondo dengan melakukan sinergi dengan Kwarcab dan Pemkab Situbondo.

Selama ini, urai Sugiono, Kamabigus tampak berbaju pramuka tetapi belum menjalankan kegiatan pramuka yang sesungguhya. Dengan pelantikan ini, terang Sugiono, semua pembina gugus depan melakukan banyak kegiatan demi kemajuan pramuka di Situbondo.

“Mengacu pada Permendikbud Nomor 63/2014, kegiatan pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib. Untuk itu harus dilaksanakan dengan sungguh sungguh sesuai dengan program kegiatan pramuka,” tutur Sugiono.

Masih kata Sugiono, tujuan aktif di Pramuka yakni untuk membentuk kepribadian, memiliki sikap ksatria dan tanggung jawab, tangguh, siap mental dalam menghadapi sebuah tantangan. Selain itu, sebut Sugiono, aktif Pramuka akan membuka kecakapan hidup serta mampu membuat karya inovasi sehingga dapat berguna bagi anak didik saat terjun ditengah masyarakat.

Untuk itu, Sugiono ingin kegiatan pramuka mulai saat ini tetap berjalan, meski Pemprov Jatim memberlakukan sistem pembelajaran daring.

“Menghadapi pandemi corona, kami bersama MKKS sudah membuat program agar guru bisa mengajar melalui sistem online. Caranya Cabdindik melibatkan guru potensial menanyangkan KBM melalui siaran tv dan canal Youtube. Kami juga mengadakan kegiatan pramuka dengan lomba kesehatan antar sekolah dengan sistem online,” papar Sugiono.

Sementara itu Yoyok Mulyadi, menandaskan prosesi pelantikan Kamabigus baru pertama kali ini digelar di era kepemimpinan Sugiono Eksantoso, sebagai Kacabdindik Wilayah Bondowoso.

Sebelumnya, kata Yoyok Mulyadi, dirinya sebagai bagian keluarga besar gerakan Pramuka, belum pernah ada proses pelantikan di Kota Santri Situbondo.

“Benar kata Bapak Sugiono, kita ini sebelumnya hanya memakai seragam pramuka saja. Tetapi resminya baru kali ini dilantik,” aku Yoyok Mulyadi yang disambut tawa dan aplaus meriah.

Dalam pandangan Yoyok, aktif dalam gerakan Pramuka merupakan salah satu sarana ikut membangun manusia di Situbondo. Meski, tandasnya, langkah ini tidak mudah dibandingkan dengan membangun sebuah gedung yang cukup ditopang dengan rencana, biaya dan gambar semata.

Membangun manusia, kata Yoyok, meski didukung dengan semua sarana akan sulit tercapai karena manusia adalah makhluk hidup. “Jadi IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Kabupaten Situbondo saat ini sudah naik menjadi 69, 11 persen. Padahal sebelumnya IPM Situbondo berada di angka 65 persen,” tegas Yoyok Mulyadi.

Pencapaian membanggakan itu terealisasi, aku Yoyok, berkat adanya dukungan dari semua sektor, terutama dukungan dari bidang pendidikan. Kedepan Yoyok berharap, sektor pendidikan Situbondo bisa ikut membangun masyarakat melalui gugus Pramuka. Dengan demikian, lanjut Yoyok, target IPM Situbondo berada di atas 70 persen bisa segera tercapai sehingga bisa bersaing dengan kabupaten lain. “Tingginya IPM ini sangat berpengaruh besar bagi kemajuan Situbondo. Bayangkan saja, saat saya baru dilantik bersama Bupati Dadang, peringat IPM Situbondo masih berada di nomor 34 dari 38 Kabupaten/Kota se-Jatim. Sekarang Situbondo sudah nangkring diposisi 24 se- Jatim,” beber Yoyok.

Dengan IPM naik, sambung Yoyok, secara otomatis status sebuah daerah akan naik menjadi daerah maju. Yoyok sangat optimis Situbondo akan segera berada di posisi 20 besar peringakt IPM se-Jatim. Tentunya, ungkap Yoyok, harus didukung dengan meningkatnya kualitas pendidikan dan kesehatan sebagai salah satu indikator daerah maju. Selain itu, papar Yoyok, masyarakat yang maju juga harus ditopang oleh masyarakat yang pintar dan sehat. Bukan sebaliknya, urainya, masyarakat yang tidak pintar namun sakit sakitan. “IPM Situbondo harus segera naik. Upaya itu sudah dilakukan yakni dengan membuat simpul simpul pendidikan yang hampir merata. Misalnya di Besuki dan Asembagus sudah dibuat simpul Second City,” pungkas Yoyok seraya berharap siswa setelah lulus bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. [awi]

Tags: