Prediksi Kemarau Terjadi September

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Amir SyahidBojonegoro, Bhirawa
Ketersediaan air tawar akan mengalami kerawanan pada musim kemarau tahun ini, sebab jika kemarau panjang terjadi dan keberadaan es di kutub utara mencair, sehingga dapat meningkat volume air laut semakin tinggi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid mengatakan, bahwa kerawanan volume air laut bisa saja terjadi.
Akan tetapi pihak BPBD Bojonegoro belum bisa memprediksi pasti kapan bakal terjadi, karena pada bulan Juli masih ada hujan turun. “Kami kesulitan memprediksi cuaca pada bulan Agustus 2014 ini. Menyusul masih seringnya hujan mengguyur hingga akhir bulan Juli, meskipun curah hujan rendah,” kata Amir, Selasa (5/8) kemrain.
Menurut Amir, karena masih ada timbunan awan di beberapa wilayah di Bojonegoro, seperti dari hasil pemetaan satelit itu masih ada warna kecoklat-coklatan. “Begitu berarti masih ada timbunan awan, musim kemarau akan dimulai pada bulan September mendatang meskipun pemkab setempat sudah siaga kemarau sejak bulan Juni 2014 lalu,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Amir yang perlu di khawatirkan pada musim kemarau nantinya adalah kenaikan volume air laut akibat mencairnya es di kutub utara. Sehingga ketersediaan air tawar bisa berkurang, dan meningkatnya air laut didaratan, dan pasti akan terjadi kesulitan air bersih. [bas]

Keterangan Foto : Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid.

Rate this article!
Tags: