Prediksi Puncak Musim Kemarau pada Juli sampai Oktober

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Bojonegoro, MZ Budi Mulyono. (achmad basir)

Bojonegoro,Bhirawa
Puncak musim kemarau diprediksi pada bulan Juli, Agustus dan September . Kondisi ini ditandai dengan suhu udara sangat dingin saat dini hari, sedangkan suhu udara terasa panas dan kering saat siang hari.
Prediksi musim kemarau tersebut juga bedasarkan BMKG Provinsi Jatim, bahkan saat kemarau juga perlu diwaspadai adanya potensi kebakaran lahan dan hutan. Bahkan saat puncak kemarau sebagaian wilayah Bojonegoro akan terjadi krisis air Bersih.
”Namun yang Pasti BPBD Bojonegoro, sudah persiapkan segala sesuatunya menghadapi musim kemarau yang melanda di Bojonegoro,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Bojonegoro, MZ Budi Mulyono, kemarin (1/7).
Dirinya menjelaskan, meski bulan Juli ini sudah memasuki kemarau, akan tetapi curah hujan yang terjadi masih kerap turun diwilyah Bojonegoro, meski curah hujan tesebut hanya berkisar 0 -300 milimeter
“Meski belum ada desa terdampak kekeringan, BPBD sudah mengantisipasinya dengan memetakan wilayah terdampak,” terang Budi
Dirinya lebih jauh menjelaskan, hingga kini BPBD Bojonegoro, belum ada desa yang melaporkan desanya terkena dampak kekeringan akibat musim kemarau
“Hingga kini belum ada laporan desa yang terkena kekeringan, meski pada bulan Juli ini sudah masuk musim Kemarau,” pungkasnya. [bas]

Tags: