Presiden Ajak Muhammadiyah Perkuat Karakter Bangsa

Presiden Joko Widodo saat berada di Kampus UMM Sabtu 3/6 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo,  saat menghadiri Kajian Ramadhan 1438 Hijriyah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di UMM Dome,  Sabtu 3/6 akhir pekan kemarin, mengajak kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk membangun karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa besar. .
Menurut Presiden , hal-hal yang perlu ditingkatkan adalah  etos kerja, produktivitas, kedisiplinan, serta etika berbangsa dan bernegara. Namun, diakui Presiden, Muhammadiyah memiliki semua elemen itu.
“Semua hal itu telah  ada di Muhammadiyah. Karena itu saya mengajak seluruh pengurus dan warga Muhammadiyah untuk berkonsentrasi kepada hal-hal yang positif,” kata Jokowi.
Presiden juga mengingatkan pentingnya semangat ukhuwah di tengah bangsa yang memiliki keragaman suku, agama, ras, dan golongan. “Mari kita gunakan momen ini untuk menguatkan lagi semangat kita, ukhuwah Islamiyyah kita, ukhuwah wathoniyyah kita, dan mengisi setiap ruang-ruang itu untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Kehadiran Jokowi di UMM yang bertepatan dengan Pekan Pancasila ini menjadi momentum bagi Muhammadiyah untuk memperkuat kiprah kebangsaan yang telah melampaui satu abad.
Terlebih, jika dilihat dari sisi historis, jauh sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyah telah bahu membahu, turut membangun fondasi bangsa dan memperjuangkan kemerdekaan.
Pada kesempatan tersebut,  Presiden Jokowi dikukuhkan  sebagai keluarga kehormatan UMM yang ditandai dengan penyematan “Jas Merah” almamater UMM oleh Ketua Badan Pembina UMM Abdul Malik Fadjar.
Usai acara  Jokowi tanpa rasa segan menyapa dan bersalaman dengan mahasiswa dan peserta Kajian Ramadhan sebelum kembali bertolak ke Jakarta.
Menurut Rektor UMM,  Fauzan, kehadiran Presiden di UMM ini sangat kontekstual dengan Pekan Pancasila yang dicanangkan pemerintah. Pekan Pancasila, sebagaimana disebut Jokowi, diupayakan untuk menguatkan dan memperkenalkan ulang dasar-dasar Pancasila, serta menarik minat anak muda terhadap Pancasila, sehingga diharapkan seluruh komponen bangsa dapat menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Karena salah satu sasarannya anak muda, maka penguatan Pancasila oleh Presiden bisa langsung dirasakan oleh kaum muda Muhammadiyah se-Jawa Timur serta mahasiswa UMM yang berlatar keragaman etnis, suku, bahkan agama. Ini penting, karena melalui anak muda, upaya memviralkan spirit Pancasila menjadi lebih mudah dan cepat dilakukan,” kata Fauzan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang berkesempatan,  menyampaikan hikmah Ramadhan mengatakan, salah satu bukti kiprah kebangsaan UMM adalah dengan menghibahkan dua tokohnya pada bangsa. “Pak Malik Fadjar dan Pak Muhadjir Effendy adalah dua tokoh yang dihibahkan UMM pada bangsa,” kata Haedar
Bagi Muhammadiyah, spirit yang ditebarkan Jokowi sejalan dengan semangat filantropi yang dikembangkan Muhammadiyah berbasis teologi Al-Ma’un. Sebagai wujud filantropi itu, Muhammadiyah kini memiliki 24.953 lembaga pendidikan usia dini, dasar dan menengah, 176 perguruan tinggi, 2.119 lembaga kesehatan, 525 panti sosial, 11.198 rumah ibadah, serta tanah seluas 20.945.504 meter persegi. [mut]

Tags: