Presiden Inginkan Modernisasi Alutsista Terus Berjalan

Peringatan HUT TNI ke-69 di Markas Komando Maritim Timur, Dermaga Ujung Surabaya berlangsung meriah, Selasa (7/10). Presiden SBY menjadi inspektur upacara. Dalam perayaan HUT terbesar dalam sejarah TNI ini, TNI pamer kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggihnya. Dalam HUT ini, TNI mengeluarkan alutsista matra darat seperti Tank Leopard dan matra udara, laut dari dalam dan luar negeri.

Presiden SBY menjadi inspektur upacara.

Armatim, Bhirawa
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY) mengutarakan harapannya agar modernisasi dan penambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dapat dilanjutkan pemerintahan mendatang sebagaimana telah dilakukan kabinetnya satu dekade terakhir.
“Pada lima tahun pertama (2004-2009) untuk pengisian celah kebutuhan penggantian alutsista yang sudah tidak berfungsi,” kata Presiden SBY dalam acara Upacara Peringatan ke-69 Hari TNI Tahun 2014 di Surabaya, Selasa (7/10).
Selain itu, menurut Presiden SBY, selama kabinet pertama yang dipimpin dirinya juga mendorong keterpaduan alutsista antara matra darat, matra laut, dan matra udara. Sedangkan dalam jangka waktu lima tahun terakhir atau periode 2009-2014, pemerintah fokus antara lain untuk penambahan jumlah dan modernitas alutsista untuk dapat menjaga kedaulatan NKRI dengan lebih baik lagi.
Ia memaparkan, penambahan alutsista yang telah dilaksanakan antara lain untuk jenis tank tempur utama kendaraan tempur, meriam, rudal pertahanana udara, rudal antitank, heli angkut, heli serbu dan heli serang beserta amunisi. Selain itu, kapal perang corvet, kapal cepat rudal, kapal perusak, kapal multi frigat, roket multilaras taktis, pesawat angkut sedang, pesawat latih, pesawat angkut hercules, pesawat tempur. “Sebagiam besar alutsista akan kita saksikan bersama dalam hari ulang tahun sekaligus sebagai laporan pertanggungjawaban pemerintah kepada bangsa dan negara,” katanya.
SBY juga menjelaskan revolusi TNI ditunjukkan dengan menyejahterakan prajurit TNI mulai dari gaji 13 dan remunasi. Selain itu, kesejahteraan juga ditunjukkan oleh Veteran TNI, PNS, dan rakyat Indonesia. Dilanjut dengan pengembangan produk industri pertahanan nasional untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI.
“Di HUT TNI tahun ini menjadi sangat spesial, karena ini sebagai hari terakhir saya sebagai Presiden Republik Indonesia. Dan saya berpesan bagi prajurit TNI agar tetap jaga sapta marga dan janji prajurit,” ungkap SBY.
Saat peringatan hari jadinya yang dipimpin oleh Presiden SBY, TNI menampilkan alutsista baru seperti Main Battle Tank (MBT) Leopard yang dibeli dari Jerman, tiga kapal perang jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) yang dibeli dari Inggris, yaitu KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358 dan KRI Usman Harun-359.
Tak hanya itu, TNI AD juga memamerkan alutsista lainnya, yakni tank Marder, roket Mistral, hingga Meriam 155 mm/Caesar buatan Perancis. Sementara TNI Angkatan Udara juga menampilkan pesawat tempur canggih, seperti CN-235 MPA, pesawat tempur T-50i Golden Eagle, Sukhoi SU-30 MK2, pesawat CN-295, pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, Hercules C-130, pesawat Super Tucano dan lainnya.
Secara total, TNI AD mengerahkan 192 unit alutsista yang terdiri dari 22 Tank Leopard, 22 Tank Marder, 13 Tank Tarantula, 13 Tank Scorpio, 6 Meriam 155mm Caesar dan 43 pesawat.
TNI AL kerahkan 195 unit alutsista, di antaranya 35 KRI, 10 LVT-7, 6 BVP-2, 26 BMP 3F1, 4 RM70 Grad dan 23 Pesawat. Untuk TNI AU kerahkan 139 pesawat, antara lain 12 Sukhoi Su27/30 Flanker, 3 unit F5 Tiger,10 unit F16 Fighting Falcon, 12 unit Hawk 109/209, 3 unit Super Tucano, 1 C130 Tanker dan tiga unit Boeing 737.
Pelaksanaan upacara peringatan HUT TNI ke-69 ditandai dengan flying pass tiga unit pesawat latih milik TNI AL yang membawa spanduk berisi Dirgahayu TNI dengan tema HUT, Patriot Sejati, Profesional dan Dicintai Rakyat yang melintas di Dermaga Ujung Koarmatim.
Tak lama kemudian, defile pasukan dari tiga matra TNI memasuki lapangan upacara yang diiringi musik Mars TNI dan melakukan yel-yel. Lima unit pesawat Sukhoi melintas di belakang panggung, kemudian satu pesawat Sukhoi mengeluarkan ‘flare’ yang berfungsi sebagai pengecoh rudal musuh.  Dalam upacara tersebut ditampilkan semua alutsista ketiga matra hasil pembangunan kekuatan TNI selama dua periode masa jabatan Presiden SBY dari 2004 sampai dengan 2014.
Di akhir upacara, digelar rangkaian demo darat, laut dan udara yang disaksikan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana TNI Marsetio, KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II serta sejumlah perwakilan negara-negara sahabat.
Terkait perayaan HUT TNI ke 69, Presiden terpilih Jokowi yang hadir di Surabaya mengatakan HUT TNI ke- 69 merupakan catatan sejarah terbesar bagi perjuangan dan revolusi dari TNI. “TNI merupakan pilar pemersatu bangsa. Oleh karenanya kita harus bangga terhadap pencapaian dan dedikasi TNI bagi NKRI,” tambah Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi mengaku kagum akan semua alutsista yang dimiliki oleh TNI. Menurutnya, profesionalisme TNI terus ditingkatkan dengan modernisasi alutsista yang ada. “Ini bukti bahwa TNI kita profesional dan maju dalam segala bidang, terutama dengan alutsista yang dimiliki oleh TNI AD, TNI AL, dan TNI AU,” terangnya.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo terlihat sangat bangga dan kagum sebagai warga negara Indonesia karena alutsista TNI selama 10 tahun pemerintahan Presiden SBY telah tumbuh berkembang secara maju, canggih  dan modern. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim hadir lengkap menggenakan setelan jas hitam dan baret penghargaan dari Presiden. Sementara, Gus Ipul Wagub Jatim mengenakan setelan jas dan berkopyah hitam.

60 Penerbangan Delay
Saat penutupan Bandara Internasional Juanda selama dua jam untuk kegiatan demo atau atraksi pesawat TNI dalam HUT nya ke-69 dari Juanda ke Koarmatim Surabaya, sedikitnya 60 pergerakan pesawat delay.
Keberangkatan dan kedatangan pesawat di Bandara Internasional Juanda ada penundaan dari jadwal biasanya. Di sela-sela penutupan untuk pergerakan pesawat TNI, pesawat komersial (sipil) hanya 6 pergerakan. Setelahnya, ditutup lagi karena ada lanjutan kedatangan pesawat TNI.
Mardi, staf Airport Duty Manager (ADM) Bandara Internasional Juanda menyatakan, pada hari biasa, pukul 10.00 sampai 13.00 ada pergerakan 66 pesawat. Mulai pesawat berangkat dan pesawat datang. “Jika ada kesempatan 6 pergerakan di sela-sela atraksi pesawat tentara kita, berarti 60 pergerakan tertunda,” ucapnya Selasa (7/10).
Meski demikian, semua sudah banyak yang menyadari, karena kegiatan ini untuk kepentingan negara. Semuanya menghormati dan menghargai kegiatan negara ini. Dia mensukuri  tidak ada gejolak di Juanda, karena jauh hari sudah ada pemberitahuan terkait difungsikannya landasan Bandara Internasional Juanda untuk kegiatan HUT TNI ke-69.  “Kami bangga Bandara Internasional Juanda dipercaya dan dibuat untuk HUT TNI ke-69,” terangnya.
Sementara itu perayaan hari ulang tahun TNI di Surabaya kemarin membuat pengusaha logistik merugi. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldi Ilham Masita menjelaskan berhentinya pelayanan Pelabuhan Tanjung Perak selama perayaan hari jadi TNI membuat pengiriman logistik terhambat. “Nilai kerugiannya dalam sehari mencapai Rp 50 miliar,” kata Zaldi.
Puncak perayaan hari jadi ke-69 TNI menyebabkan alur pelayaran barat Surabaya dan alur pelayaran timur Surabaya ditutup selama lima jam. Zaldi mengatakan penutupan dua alur laut ini mengganggu 20 persen kegiatan logistik Indonesia, yang biasa dilakukan di Surabaya
Menurut Zaldi, kerugian juga muncul karena membengkaknya biaya tunggu kapal. Kerugian itu, kata Zaldi, harus ditanggung sendiri oleh perusahaan pelayaran. “Terjadi keterlambatan satu hingga dua hari, dan tidak bisa kami bebankan kepada pelanggan,” ujarnya.
Satu-satunya hal yang bisa dilakukan oleh pengusaha, kata Zaldi, adalah mengimbau pelanggan untuk menahan pengiriman barang hingga perayaan ini usai. “Atau, pelanggan bisa mempercepat pengiriman hingga sebelum acara. [bed,ma]

Tags: