Presiden Jokowi Bebaskan Tarif Motor Tol Suramadu

Tol MaduraPemprov Jatim, Bhirawa
Keputusan Presiden Joko Widodo yang menggratiskan tarif Jembatan Suramadu buat sepeda motor disambut baik banyak pihak. Salah satunya Gubernur Jatim Dr H Soekarwo yang menyebut keputusan tersebut sangat meringankan beban pengendara sepeda motor dan menjadi bagian dari pelayanan publik.
Menurut Gubernur Soekarwo, penggratisan tarif bagi sepeda motor ini merupakan bagian dari program panjang sejak pemerintahan sebelumnya, yang sempat dipermasalahkan banyak kalangan. Sebab pada dasarnya pembangunan Jembatan Suramadu diharapkan tidak membebankan, khususnya terhadap masyarakat kecil.
Seperti yang diketahui, penghapusan biaya Rp3 ribu per sepeda motor di Jembatan Suramadu diumumkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di sela peresmian Tol Gempol-Pandaan, Jumat (12/6) lalu. Keputusan yang berlaku sejak Sabtu (13/6) pukul 00.00 WIB itu diharapkan mempermudah pergerakan masyarakat pengguna sepeda motor, khususnya sektor perekonomian.
“Dulu sejak zamannya Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, kami juga sering berdiskusi dan sudah diajukan terkait pembebasan tarif Suramadu untuk sepeda motor ini. Prosesnya lama dan sekarang akhirnya terealisasi,” kata Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, Minggu (14/6).
Dia mengungkapkan, sesuai undang-undang seharusnya jalan tol khusus diperuntukkan bagi roda empat atau lebih, dan tidak diperbolehkan pengendera sepeda motor melintas. “Nah, sekarang sudah ada keputusan yang mendasari bahwa Jembatan Suramadu yang sisi kiri itu bukan jalan tol sehingga peruntukannya untuk sepeda motor dan tak ada tarif apapun,” jelasnya.
Disinggung mengenai permasalahan penyeberangan kapal ferry yang diperkirakan semakin lesu, mantan Sekdaprov Jatim itu mengaku akan mencarikan solusi dan duduk bersama dengan pihak terkait. “Yang penting fokusnya sekarang itu membuat masyarakat kecil tak terbebani dengan adanya tarif kendaraan Suramadu. Persoalan yang mengikuti akibat itu nanti dicarikan solusi,” jelasnya.
Begitu juga dengan sisi keamanan yang dikhawatirkan sejumlah pihak semakin mempermudah pelaku pencurian kendaraan bermotor melintasi Jembatan Suramadu tanpa pengendalian. “Sisi kriminalitas ya diserahkan ke pihak terkait, dalam hal ini kepolisian. Sekali lagi, fokus sekarang membuat masyarakat kecil berkurang bebannya,” ucapnya.
Sementara itu, PT Jasa Marga selaku pengelola Jembatan Suramadu mengakui pembebasan tarif khusus roda dua akan menghilangkan antrean pengendara sepeda motor, khususnya saat memasuki musim arus mudik Lebaran 2015. “Tentu keputusan itu berpengaruh, sebab biasanya pengendara berhenti antara 2-3 detik di loket, tapi setelah ini jalan terus,” ujar Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu Suharyono.
Setiap musim arus mudik dan balik, jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura tersebut selalu mengalami antrean yang panjangnya mencapai lebih dari satu kilometer jika terjadi pada puncaknya.
Menurut dia, pembebasan tarif ini tentu berdampak pada perubahan perilaku sehingga diharapkan pengendara lebih hati-hati selama melintas jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut. “Kami tetap memasang rambu lalu lintas, tanda peringatan, serta pemberitahuan bagi pengendara yang membutuhkan bantuan. PT Jasa Marga pasti bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan pengendara,” katanya.
Pembebasan tarif bagi pengendara motor di Jembatan Suramadu ini sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 321/KPTS/M/2015 tentang Perubahan Pengoperasian Roda Dua dari Tol menjadi Nontol. [iib]

Tags: