Presiden Jokowi Diagendakan Hadiri ‘Semar Mbabar Jati Diri’

3-pagelaran-wayangSurabaya, Bhirawa
Presiden, Joko Widodo dan sejumlah tokoh nasional dipastikan akan menghadiri Pagelaran wayang kulit dengan mengambil lakon ‘Semar Mbabar Jati Diri’ dengan dalang Ki Manteb Sudarsono di parkir GOR Sidoarjo, Sabtu mendatang (24/9) yang dirilis Yayasan Kalimasada Nusantara (YK). Bahkan sejumlah tokoh nasional ini akan membacakan petisi yang initinya mengajak semua elemen masyarakat berupaya merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang kini mulai terkoyak.
Sekretaris Panitia, Bramono mengakui jika sejumlah tokoh nasional dan Presiden RI siap hadir dalam acara tersebut. Karenanya diambilah lakon Semar Mbabar Jati Diri, karena lakon tersebut menceritakan  kahyangan Suralaya gonjang-ganjing karena semar mengumpulkan para raja, terutama para Pandowo akan menerima wejangan tentang jati diri. Sehingga Batara Guru marah lantaran dihasut Bathari Durga dan Bathara Kala dikira semar akan menyaingi kekuasaan Bathara Guru.
Bathara Guru akhirnya mengutus Bathari Durga dan Bathara Kala untuk membubarkan niat Semar dan terjadilah pertempuran hebat antara Bathari Durga dan prajurit Semar. Bahkan Bathara Guru lari ke kahyangan alang-alang Kumitir menemui Sang Hyang Wenang dan mendapat wejangan bahwa apa yang dilakukan Semar itu betul karena semar merupakan salah satu pamong yang mempunyai kewajiban mententramkan situasi bangsa dan negara yang resah.
“Itulah prinsip jati diri Nusantara karena itu sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, maka siapa pun penyelenggara negara mesti kokoh dan teguh melaksanakan cita-cita para pendiri bangsa, sebagaimana inti nasehat Semar Mbabar Jati Diri. Dengan demikian kita harapkan bangsa dan negara Indonesia mampu menghadapi tantangan zaman,” pungkas Bramono.
Sementara itu, Ketua panitia Hadi Prasetyo , mengatakan yayasan yang berdiri sejak 2012 ini ingin mengaktualisasikan semua ide dan harapan masyarakat  tentang kemerdekaan serta kedaulatan  terutama di bidang ekonomi dan  kebudayaan.
“Ini bukan soal politik atau soal tapi kami melihat akhir akhir ini ekonomi terpuruk, sehingga kita perlu merefresh kembali semangat terhadap persatuan dan kerakyatan. Merajut kembali semua elemen komponen bangsa,”ungkap Hadi Prast.
Disorentasi kebangsaan terjadi, kata Hadi Prasetyo  karena nilai-nilai kebangsaan yang harusnya menjadi jati diri bangsa makin jauh dari kehidupan berbangsa dan bernegara.  Ironisnya lagi proxy war budaya global juga sulit dibendung sehingga budaya asing kian merajalela di nusantara. [cty]

Tags: