Presiden Jokowi Dijadwalkan Blusukan di Kampung Metan

Presiden Jokowi Dijadwalkan Blusukan di Kampung Gas MatanKota Malang, Bhirawa
Pengelolaan sampah di Kota Malang tampaknya mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena itu orang nomor satu di Indonesia ini, dijadwalkan akan melakukan blusukan di Kampung Gas Metan, bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang  Erik S. Santoso, kepada Bhirawa Kamis (12/2) kemarin, mengutarakan, berdasarkan pertemuan yang dilakukan  Pemkot Malang bersama dengan Asisten Kementrian Lingkungan Hidup, Kota Malang, akan dijadikan tempat launching Perduli Sampah oleh Ibu Negara.
“Kota Malang bakal dijadikan tempat launching peduli sampah oleh Ibu Iriana Joko Widodo, atau Ibu Presiden, setelah kegiatan launching rencananya  akan dilanjutkan  blusukan oleh Pak Presiden, dan kamungkinan blusukan itu dilakukan di kampung yang masyarakatnya telah memanfaatkan gas metan,” tutur Erik S. Santoso.
Erik lantas menjelaskan, kampung gas metan itu berada di kawasan Mulyorejo, 1 KM, dari Tempat Pembungan Akhir (TPA) Supit Urang. Sebanyak 450 kepala keluarga, (KK) telah memanfaatkan gas metan yang diambil dari limbah sampah, digunakan untuk memasak nasi dan memenuhi kebutuhan dapur mereka.
Jadi,  ujar Erik masyarkat di Mulyorejo, secara tidak langsung telah mendapatkan manfaat dari pengelolaan sampah. Dan ini akan terus dikembangkan sehingga gas metan, tidak terbuang dengan sia-sia tetapi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Bahkan, proyeksi DKP Kota Malang pemanfaatan gas metan akan dikembangkan, pada tahun 2015 ini, pihaknya merencanakan untuk menyalurkan gas metan kepada 200 KK lagi sehingga masyarakat yang memanfaatkan gas metan akan semakin banyak.
Erik tidak menyebutkan, alasan Presiden dan Ibu Ngera berkunjung ke TPA, supit urang. Tetapi yang jelas pihaknya telah berupaya untuk mengelola sampah dengan maksimal, dan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Yang kita lakukan ada pengelolaan sampah mulai dari hulu hingga ke hilir, karena volume sampah di Kota Malang ini cukup besar. Setiap harinya ada 420 ton, sampah yang dihasilkan dari seluruh masyarakat di Kota Malang,” tuturnya.
Namun pihaknya telah berhasil mengurangi sampah hingga 20 persen melalui berbagai kegiatan, termasuk dengan keberadaan Bank Sampah. Ternyata keberadaan Bank Sampah ini selain mengurangi volume sampah juga bisa menambah pendapatan bagai 2500 masyarakat yang secara sukarela menjadi Kader Bank Sampah Malang (BSM). “Masyarakat sekarang sudah bisa merasakan, karena itu makin banyak yang senang menjadi kader BSM, awalnya pada saat BSM berdiri hanya puluhan orang saja, tetapi saat ini semakin berkembang,” tuturnya.
Diakui dia, mungkin saja itu salah satu penyebabnya, Ibu Negara tertarik untuk melaunching perduli sampah di Kota Malang. Bahkan rencannya nanti seluruh prosesi akan dilakukan di TPA Supit Urang. [mut]

Tags: