Presiden Tegaskan Jangan Intervensi

Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada siswa-siswi SMA Taruna Nusantara, di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3)

Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada siswa-siswi SMA Taruna Nusantara, di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3)

Jakarta, Bhirawa
Meskipun mendapat protes dari sejumlah negara, termasuk sejumlah lembaga internasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, ia tidak akan memberikan pengampunan atau grasi untuk pengedar narkoba.
Saat menerima kunjungan sekitar 300 siswa SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3), Presiden Jokowi mengatakan, setiap hari ada kurang lebih 50 orang generasi muda yang meninggal karena narkoba. Kalau dikalikan per tahun ada 18.000 orang mati karena narkoba.
“Ada 4,5 juta yang harus direhabilitasi, 4,5 juta pada tahun-tahun kemarin kita hanya mampu merehabilitasi 18.000 orang. Tahun ini saya targetkan langsung 5 kali minimal 100.000 yang bisa direhabilitasi,” ungkap Presiden seraya mengakui, target tersebut kalah cepat dengan banyaknya generasi muda yang menjadi korban narkoba.
Namun Presiden Jokowi mengingatkan, kita harus yakin hal ini bisa diselesaikan. Karena itu, hukumnya harus tegas. Eksekusinya juga harus tegas. “Setuju anak-anak?” tanya Presiden, yang langsung dijawab, “Setuju” oleh para siswa SMA Taruna Nusantara itu.
Presiden menegaskan, tidak ada pengampunan untuk pengedar narkoba. Ia juga tidak akan memberikan grasi untuk pengedar narkoba. Demikian juga terhadap permintaan dari sejumlah negara maupun lembaga internasional.
Sebelumnya di awal pidatonya, Presiden Jokowi mengajak para siswa Sekolah Menengat Tingkat Atas (SMTA) di tanah air, terutama siswa-siswa SMA Taruna Nusantara, agar berpikir positif (positive thinking), dan bersikap optimistis terhadap masa depan.
“Negara ini, kalian harus yakin itu. Kita masih memiliki sumber daya manusia relatih jauh lebih baik,” kata Presiden Jokowi.
Diakui Presiden Jokowi, masih banyak kekurangan dan tantangan di negara ini, seperti masih adanya 28 juta penduduk miskin, di samping 7,2 juta penduduk yang harus dicarikan lapangan pekerjaan. Namun, dengan perkembangan yang ada, termasuk target pertumbuhan dari 5,1% menjadi 5,7%, Presiden Jokowi mengajak anak-anak untuk tetap memandang masa depan dengan optimistis.  [ist]

Rate this article!
Tags: