Presiden Kirimkan Bantuan Jagung ke Pendemonya

Peternak ayam asal Kabupaten Blitar, Suroto saat mendapatkan bantuan langsung dari Presiden Jokowi di sebanyak 20 ton jagung gratis. [hartono]

Blitar, Bhirawa
Sempat diamankan Polres Blitar Kota dan dipanggil langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas aksinya membentangkan tulisan keluhan harga jagung mahal dan telor murah, peternak ayam Kabupaten Blitar, Suroto mendapatkan bantuan langsung dari Presiden Jokowi di sebanyak 20 ton jagung.
“Saya sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi atas pemberian bantuan Jagung sebanyak 20 ton yang juga berkualias sangat bagus standart internasional ini,” kata Suroto, Senin (20/9).
Bahkan dikatakan Suroto, dirinya tidak menyangka apresiasi Presiden Jokowi sangat cepat dan tanggap atas keluhan yang disampaikannya sebagai peternak ayam di Blitar yang saat ini terpuruk dengan naiknya harga jagung ditambahkan turunnya harga telor dipasaran mencapai Rp. 13.500,- per kilogramnya.
“Bapak Presiden Jokowi mengutus langsung sekretaris pribadinya untuk menemui saya, dan memberikan bantuan gratis. Saya sangat bangga dan terharu atas apresiasi Bapak Presiden Jokowi yang sangat tanggap dan cepat,” jelasnya.
Lanjut Suroto, atas pemberian bantuan jagung ini, selain dimanfaatkan sendiri, dirinya juga akan membagikannya kepada tetangga dan peternak ayam lainnya. “Secukupnya akan saya ambil, dan sisanya akan saya bagikan kepada tetangga yang juga peternakj, karena ini juga berkat namanya untuk bisa dibagi-bagi kepada yang lainnya,” ujar Suroto yang kini hanya memiliki 4 ribu ekor ternak ayam petelur yang sebelumnya mencapai 8 ribu lebih.
Sementara Kabid Budidaya Peternakan Disnakkan Pemkab Blitar, Indriawan Wicaksono, selain adanya bantuan jagung gratis untuk Peternak Ayam Blitar, Suroto sebanyak 20 ton, di Kabupaten Blitar juga mendapatkan jagung subsidi bagi peternak Blitar lainnya sebanyak 80 ton jagung pakan ayam layer.
Kini telah didistribusikan sebanyak 50 ton kepada peternak di Kecamatan Ponggok. Dan sebanyak 30 ton kepada peternak di Kecamatan Kademangan yang merupakan wilayah Suroto. “Memang benar ada 80 ton jagung subsidi untuk peternak ayam di Kabupaten Blitar, dimana sebanyak 50 ton untuk Kecamatan Ponggok dan 30 ton untuk Kecamatan Kademangan,” terang Indriawan Wicaksono.
Lanjut Indriawan Wicaksono, sebanyak 80 ton jagung bersubsidi tersebut diberikan seharga Rp 4.500 per kg, dan para peternak mendapatkan subsidi harga sebanyak Rp 1.300 per kg, karena harga jagung di pasaran saat ini masih di kisaran Rp 5.800 per kg.
“Untuk teknisnya Disnakkan tidak dilibatkan, namun para peternak bisa membelinya melalui koperasi di masing-masing kelompok peternak,” paparnya.
Tambah Indriawan Wicaksono, untuk kebutuhan jagung pakan ayam layer di Blitar sebelum pandemi sebanyak 800-1.000 ton per hari, dimana kebutuhan itu untuk populasi ayam layer sebanyak 21 juta. Namun jumlah populasi itu menurun saat pandemi di kisaran 19 juta ekor karena para peternak menyesuaikan kemampuan keuangan yang ada.
“Karena terbebani harga jagung yang mahal, ditambahkan turunnya harga telor dibawah pasaran, sehingga banyak peternak yang mengurangi jumlah hewan ternaknya,” imbuhnya. [htn]

Tags: