Prestasi Beruntun Jadi Kebanggaan Tersendiri Kota Pahlawan

Kepala Dindik Surabaya Ikhsan bersama delegasi LKS SMK Jatim menunjukkan tropi juara umum yang diraih Surabaya.

Kepala Dindik Surabaya Ikhsan bersama delegasi LKS SMK Jatim menunjukkan tropi juara umum yang diraih Surabaya.

13 Medali Emas Antar Surabaya Juara Umum LKS Jatim
Kota Surabaya, Bhirawa
Belum genap sebulan, Surabaya mendapat predikat kota paling peduli pendidikan lewat penganugerahan Widya Karya Nugraha. Kini, prestasi itu kembali terulang di ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Jatim. Prestasi yang beruntun ini menjadi kebanggaan, sekaligus obat di tengah pesimisme tentang pendidikan di Surabaya yang disebut-sebut buruk karena peringkat Ujian Nasional (UN) yang ambruk.
Wajah sumringah terpancar dari belasan anak-anak SMK Surabaya saat berkumpul di Gedung Wanita Candra Kencana Surabaya, Jumat (6/11) kemarin. Mereka baru datang dari Kota Malang setelah empat hari beradu kompetensi dengan sekitar 4.000 siswa SMK lain di Jatim. Tak ada keletihan yang tampak. Hanya kebanggaan yang mereka tunjukkan lewat medali-medali dan sebuah tropi berukuran besar. Itulah tropi juara umum LKS SMK 2015 yang dipersembahkan anak-anak SMK untuk Kota Pahlawan.
“Ini persembahan saya untuk Surabaya, sekolah, sekaligus orangtua. Saya sengaja tidak mengabari orangtua waktu dinyatakan menang. Makanya waktu pulang mereka langsung menangisi saya,” tutur Suyono, siswa kelas XII SMK 45 Surabaya yang berhasil membawa pulang medali emas dari bidang lomba wall and floor tilling LKS SMK 2015.
Tidak hanya Suyono, dari sekolah itu juga ada Slamet Febrianto yang juga meraih medali emas dari bidang kompetensi cabinet making dan Yanuar Rifky yang meraih medali perak dari bidang joinery.
Suyono mengaku, persiapan selama dua tahun sudah terbayar dengan medali itu. Kini, dia akan fokus untuk menaklukkan ajang serupa di tingkat nasional dan internasional. “Saya ikut seleksi ini mulai dari kelas satu. Waktu itu masih tingkat sekolah. Kemudian sampai tingkat kota dan sekarang sudah menang di tingkat provinsi,” tutur dia bangga.
Selain SMA 45 Surabaya, medali emas juga disumbang Achmad Syaifudin dari SMKN 1 Surabaya. Dia sukses di bidang IT dengan karyanya berupa software pembelian tiket kereta api. Siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) ini menceritakan pengalamannya. Hari pertama lomba, dia diminta membuat database desain, kemudian User Interface (UI) dan desain software. Hari berikutnya, menyusun software development dan presentasi karya.  Achmad menjelaskan, dirinya bisa menang karena karyanya lebih kompleks dengan berbagi fitur tambahan.
“Karya saya cukup tiga kali klik bisa langsung pesan tiket kereta api. Klik pertama memilih kereta, klik kedua menentukan jadwal keberangkatan, terakhir cetak tiket. Mungkin ini yang membuat saya menang,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan menghitung total medali yang disumbang anak-anak kebanggaannya itu sebanyak 13 medali emas, delapan perak dan empat perunggu. Dia membenarkan, beberapa waktu terakhir Surabaya sedang panen penghargaan di bidang pendidikan. “Baru beberapa minggu lalu dapat penghargaan kota paling peduli pendidikan. Sekarang juara umum LKS. Ini capaian yang membanggakan,” tutur dia.
Ikhsan mengaku tropi juara umum ini pertama kalinya untuk Surabaya. Karena dulu, LKS SMK hanya digelar dengan peserta yang mendaftar langsung dari sekolah ke provinsi. Sehingga juara umum diraih oleh sekolah, bukan kota. “Sekarang ada perubahan mekanisme lomba. Peserta harus diseleksi dan dikirim oleh pemkot,” tutur Ikhsan.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Surabaya ini menambahkan, prestasi-prestasi ini perlu diapresiasi. Karena itu, setiap tahun Surabaya menggelar adi siswa fiesta. Dalam ajang itu, para siswa berprestasi selama setahun di Surabaya diarak keliling kota dengan tropi yang mereka raih. Tapi apresiasi ini hanya bersifat euforia. Sementara apresiasi yang sesungguhnya, lanjut Ikhsan, diberikan melalui pembinaan kepada mereka.
“Kita sedang intensif membangun kerjasama dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri). Tujuan utamanya untuk menyalurkan anak-anak ini bisa bekerja setelah lulus,” kata Ikhsan.
Menyambut LKS SMK nasional tahun mendatang, Ikhsan optimistis anak-anak Surabaya bisa memberikan sumbangsih terbaik untuk Jatim. Pihaknya pun mengaku siap jika tahun depan, Surabaya yang akan dipilih provinsi untuk menjadi tempat penyelenggaraan LKS nasional. “Tahun depan ini, LKS SMK nasional akan digelar di Jatim. Surabaya harus siap dijadikan tuan rumah dan mendukung Jatim meraih juara umum nasional,” pungkas dia. [Adit Hananta Utama]

Tags: