Prestasi Tertinggi Setelah 31 Tahun Mendidik

Sutaji

Sutaji
Menjadi guru adalah pilihan hidup yang telah cukup lama dijalani Sutaji. Guru sekolah dasar yang kalem, tapi selalu konsekuen dengan tugasnya mendidik. Setelah 31 tahu menjadi tenaga pendidik, Sutaji pun akhirnya merasakan betapa bangganya mendapati pengakuan menjadi yang terbaik di kotanya.
Pengakuan itu dia raih setelah memenangi Olimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat Kota Surabaya. Dia mendapat juara I OGN jenjang SD tingkat kota dan segera akan menjadi delegasi ke tingkat provinsi. “Sebenarnya mengikuti OGN ini tantangannya seperti menguji kita dalam menjalankan kewajiban. Karena sebagai guru, kita memiliki kewajiban untuk selalu meningkatkan kemampuan mengajar dan mendidik,” kata guru kelas enam di SDN Ketabang, Surabaya ini.
Seperti halnya Uji Kompetensi Guru (UKG) yang didesain untuk mengevaluasi kemampuan guru, OGN dianggapnya seperti itu. Karena itu, jika guru yang terbiasa mengajar dengan standar yang ditentukan, tidak akan kesulitan menghadapi OGN maupun UKG.
“Kita dites secara online untuk menjawab 100 soal dalam 120 menit. Dalam soal tersebut meliputi empat mata pelajaran, yakni IPA, IPS Bahasa Indonesia dan Matematika,” tandasnya.
Dalam seleksi tersebut, selain menang menjadi juara I, Sutaji juga berhasil mengoleksi nilai tertinggi di semua jenjang. Nyaris sempurna, Sutaji mendapatkan skor 96 dari 100 soal yang disuguhkan. “Hampir tidak ada persiapan khusus. Malah awalnya tidak ada rencana mau ikut OGN. Tapi karena diwajibkan untuk guru kelas 4-6 mengikuti seleksi tingkat UPTD, jadi ya ikut,” tandasnya.
Setelah mendaftar OGN hingga olimpiade itu dilaksanakan, Sutaji masih punya waktu sekitar 10 hari. “Selama itu akhirnya saya berusaha belajar sesuai dengan kisi-kisi yang disediakan,” tutur dia. Berbeda dengan tingkat kota, di tingkat provinsi Sutaji dan teman-temannya akan mengikuti OGN yang lebih menantang. Soal tidak lagi disajikan dalam bentuk pilihan ganda tetapi juga esay yang harus dijawab peserta.
Prestasi ini, diakui Sutaji sebagai prestasi tertinggi selama dia menjadi guru sejak 1987. Sebelumnya, dia hanya aktif dalam sejumlah kompetisi di tingkat kecamatan. Di tingkat kota, Sutaji maksimal mendapat runer up saat ajang guru prestasi digelar tahun lalu.
“Iya ini prestasi tertinggi yang pernah saya dapat,” pungkas dia. [tam]

Tags: