Prevalensi Kebutaan di Jatim Capai 4,4 Persen, Lamongan akan Miliki RS Mata

Bupati Fadeli menandatangani prasasti RS Mata pertama yang akan segera dibangun di Lamongan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Ribuan Masyarakat Dibayang-Bayangi Kebutaan Karena Gangguan Mata. Data dari Pusat Data & Informasi Kementrian Kesehatan RI menyebutkan bahwa penyebab kebutaan di Indonesia, sebagian besar berasal dari gangguan/kelainan penglihatan.

Tercatat, Katarak penyebab kebutaan nomor 1 di Indonesia dan disusul penyakit penyebab kebutaan lainnya seperti: Glaukoma, kelainan pada kornea, retina, gangguan refraksi, dan lain-lain. Terlebih lagi prevalensi kebutaan di Jawa Timur mencapai 4,4%, untuk penduduk dengan usia di atas 50 tahun.

Karena kebutaan akibat penyakit/gangguan mata masih membayang-bayangi ribuan masyarakat di Indonesia, termasuk di Lamongan, bahkan Jatim.

“Maka dibutuhkan dokter mata sub spesialis yang bisa menanganinya secara khusus, termasuk edukasi kepada masyarakat untuk turut menjaga & merawat kesehatan mata,,” jelas Founder KMU Eye Hospital dr. Uyik Unari, SPM(K),Senin(26/10).

Ia menyebut, para penderita gangguan mata ini harus segera mendapatkan tindakan agar penglihatan kembali lebih jelas.Karena itu, masyarakat perlu edukasi untuk bisa mencegah terjadinya katarak dan gangguan mata lainnya ini.

Kalaupun terdiagnosa mengalami gangguan penglihatan, maka diharapkan masyarakat bisa segera mendapatkan tindakan agar terhindar dari kebutaan.

Karena itu KMU Eye Hospital ini hadir untuk menangani kebutaan akbat berbagai gangguan/penyakit mata ini,” jelas perempuan yang juga merupakan Direktur Klinik Mata KMU ini.

Menurutnya, gangguan/kelainan pada mata akan berpengaruh pada produktivitas seseorang. Karena itu, butuh pusat layanan kesehatan mata untuk membantu memberikan edukasi dan penanganan tepat bagi masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan mata.

Harapannya, kehadiran KMU Eye Hospital ini bisa membantu masyarakat Jawa Timur, bahkan Indonesia untuk mendapatkan pelayanan & tindakan kesehatan mata terbaik.” tuturnya saat ditemui di acara peletakan batu pertama KMU Eye Hospital, kemarin.

Miliki Dokter Mata Sub Spesialis, KMU Eye Hospital Siap Jadi RS Mata Rujukan Nasional

KMU Eye Hospital yang berada di Jl. Raya Lamongan-Babat, Ds. Plosowahyu, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan ini merupakan Rumah Sakit (RS) Mata pertama di Lamongan.

Pada kesemoatan yang sama juga, Bupati Lamongan H. Fadeli, SH. MM secara langsung menandatangani prasasti peletakan batu pertama KMU Eye Hospital ini.

Bersama Founder KMU Eye Hospital dr. Uyik Unari, SpM(K) beserta jajaran KMU Eye Hospital, Bupati Lamongan H. Fadeli, SH. MM juga turut melakukan peletakan batu pertama di area pembangunan KMU Eye Hospital.

Kegiatan peletakan batu pertama untuk pembangunan KMU Eye Hospital ini juga dihadiri oleh jajaran muspika dan jajaran dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Kehadiran RS Mata pertama di Lamongan ini, diharapkan bisa menjadi solusi atas berbagai gangguan penglihatan mata untuk masyarakat Indonesia, khususnya wilayah Jawa Timur.

Sebagai informasi, KMU Eye Hospital ini merupakan RS Mata Pertama di Lamongan yang siap menjadi RS Mata rujukan potensial untuk Jawa Timur bahkan Indonesia.

Menurut Uyik, KMU Eye Hospital siap dan mampu menerima rujukan dari berbagai daerah, karena dilengkapi fasilitas pelayanan yang memadai (terstandarisasi), teknologi kesehatan modern & terkini, hingga tenaga medis/dokter mata yang kompeten.

Menariknya, Dokter mata yang berpraktik di RS Mata rujukan Jawa Timur ini merupakan para dokter unggulan yang merupakan dokter mata sub spesialias. Para dokter di KMU Eye Hospital ini memiliki keahlian untuk tindakan khusus sub spesialis di setiap bagian mata, seperti: Sub spesialis Kornea yang bisa menangani transplantasi Kornea, Glaukoma, Retina, Refraksi, hingga Katarak.

Jadi, tindakan khusus untuk gangguan mata di bagian tertentu akan ditangani langsung oleh dokter mata sub is atau konsultan yang memang ahli pada bagian tersebut,urai dokter mata konsultan ini. [aha.yit]

Tags: