Prihatin Banjir, Perlu Pintu Air Bengawan Solo di Gresik

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

DPRD Jatim, bhirawa
Melubernya aliran sungai Bengawan Solo hingga ke Dusun Kaliagung Desa Tiremenggal kec. Dukun kab. Gresik saat hujan tiba memang sangat miris. Sesuai catatan apabila musim hujan air Bengawan Solo naik dan meluap maka 100 Ha. lahan pertanian atau tambak akan tenggelam (banjir) dikarenakan tidak ada pintu buka tutup air.
Anggota Komisi C DPRD Jatim, Kodrat Sunyoto usai reses di wilayah terebut menegaskan dengan kondisi ini seharusnya dibangun pintu air (DAM) tepat di aliran Bengawan Solo. Namun karena Bengawan solo menjadi tanggungjawab pusat, maka seharusnya ada dana sharing antara Pusat, Pemprov Jatim dan kab/kota untuk pembangunan pintu air.
Tidak itu saja, tambah politikus asal Partai Golkar ini, apabila musim kemarau maka akan terjadi kekurangan air. Dimana air yang ada pada kali/ irigasi pertanian langsung habis karena keluar ke Bengawan Solo dikarenakan belum ada buka tutup air
“Dimana sungai yang perlu dibangun buka tutup airnya adalah pintu yang terbesar yang airnya barasal dari Petiyin Tungga, Lowayu, Bangeran, Bulangan, Wonokerto, Sawu ( Gresik), Takerharjo, Bulu Brangsi ( lamongan),”papar Kodrat, Rabu (23/11).
Disamping itu, tambahnya masyarakat Dusun Kaliagung desa Tiremenggal menyebutnya, ada tiga kecamatan yang menjadi kunci banjir masing-masing kecamatan Dukun, Bungah dan Sidayu. Apabila pintu air belum ada, kemudian tanggul sungai sebelah timur jebol ketika air Bengawan Solo meluap maka dipastikan tiga kecamatan tersebut akan banjir. “Pernah terjadi tahun 1994 dan 2006 serta di tahun-tahun sebelumnya juga ada, dimana di tiga kecamatan tersebut terjadi banjir bandang. Oleh karena itu warga dusun kaliagung desa tiremenggal kec. Dukun kab. Gresik sangat membutuhkan adanya pintu air tersebut,”paparnya.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Jatim, Achmad Heri mengaku untuk menyelesaikan permasalahan di tiga kecamatan tersebut tidak saja dibebankan ke pemprov dan kab/kota, tapi pusat harus ikut membantu karena Bengawan Solo menjadi tanggungjawab pusat.
“Kalau ingin selesai, maka semua lini harus bersama-sama membantu anggarannya. Kasihan rakyat disana sudah bertahun-tahun merasakan banjir,”ungkapnya. [Cty]

Tags: