Prihatin Kasus Bunuh Diri, Ekspresikan Lewat Aksi Teatrikal

Mahasiswa English for Creative Industry (ECI) UK Petra saat memerankan teatrikal drama ‘Customers is King’ di studio Petra Little Theater (PLT), senin (30/4).

Surabaya, Bhirawa
Maraknya kasus bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini, menjadi perhatian bagi belasan mahasiswa program studi English for Creative Industry (ECI) di bawah naungan Petra Little Theater (PLT) Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya. Keprihatinan tersebut lantas diwujudkan dalam aksi kepedulianya terhadap ‘pelaku’ bunuh diri dalam sebuah teatrikal drama. Pemilihan pengangkatan ‘kasus bunuh diri’ dalam sebuah karya drama ini diungkapkan sang managing director “Customers is King”, Stefany Irawan merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap kejadian yang disebut berbagai pihak dengan ‘aib’.
“Stigma orang bunuh diri ini terlalu besar. Tidak ada yang tahu angka bunuh diri di Indonesia ini berapa, karena dianggap memalukan juga aib,” ungkapnya. Orang yang memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri jelasnya, tidak mengetahui dimana ia mencari solusi, karena pandangan masyarakat tentang dirinya terkesan ‘a judgement’ atau menghakimi.
“Ini menunjukkan bahwa isu ini ada. Namun kita memilih untuk tidak membahas kadang – kadang” sahutnya. Padahal katanya, dua tahun belakangan ini, kasus bunuh diri mewarnai perbincangan masyarakat dan pemberitaan media. Misalnya saja salah satu kejadian menarik yang mendapat reaksi kecaman keras dari barbagai pihak adalah kejadian bunuh diri yang disiarkan langsung dalam sebuah sosial media oleh pelaku.
Ia menilai jika pihaknya perlu dalam menampilkan drama tersebut, mengingat masyarakat terkesan acuh terhadap permasalahan yang sangat sensitif dan dianggap sebuah aib ini.
“Kita harus menyadari pentingnya peran kita dalam menggaungkan topik ini, sehingga masyarakat akan lebih mudah dan berusaha dalam berperan aktif untuk mengatasinya” paparnya
Drama yang dilakukan dalam setiap semester ini merupakan upaya ECI dalam membantu mahasiswanya untuk mengembangkan kemampuanya di bidang pertunjukkan. Seperti, penataan panggung, kostum, make up artis, talent dan sebaginya.
Sutradara ‘Customers is King’ Hapsari Lily Dewanti menceritakan pengalamannya dalam menyutradarai drama ‘Customers is King’. Menurutnya, drama yang ia sutradarai tersebut merupakan drama yang menantang bagi dirinya sebagai seorang manager. Terlebih lagi, ia mengatakan bahwa semua pemain harus benar-benar mampu dan menjiwai persoalan cerita.
“Ini pengalaman kedua saya dalam menyutradarai sebuah drama teatrikal. Namun, bagi saya drama ini sangat menantang bagi kami” ungkapnya.
Di mana semua pemeran dalam tokoh ‘Costumers is King lanjut Mahasiswa semester 8 English for Creative Industry (ECI) harus mampu menghidupkan sosok kepedulian, sosok tidak perduli dan sosok yang ingin bunuh diri.
“Memang tidak gampang menghidupkan ketiga sosok itu. Namun, kita dari tim harus bisa mendapatkan ‘feel’ itu untuk hasil yang maksimal” tandasnya
Teatrikal drama dengan mengusung tema ‘Keperdulian terhadap kasus bunuh diri ini’ rencananya akan ditampilkan pada 2 hingga 5 mei di studio Petra Little Teather (PLT) UK Petra Surabaya.

Ajak Masyarakat Lebih Peduli tentang Depresi
Memerankan tokoh depresi dalam sebuah karya drama maupun film bukanlah sebuah hal yang mudah. Terlebih lagi, jika depresi tersebut berakibat pada kasus percobaan bunuh diri. Seperti yang diungkapkan Immanuel S Wijaya jika dirinya mengalami kesulitan dalam memerankan sosok tokoh yang depresi dan cenderung ingin mengakhiri hidup.
“Memang agak susah dalam menyesuaikan perilaku depresi dan mau mati. Saya sulit memasukkan maindset orang yang ingin bunuh diri dalam diri saya. Tapi mau tidak mau kita harus totalitas dalam setiap peran” ungkap mahasiswa semester 8 ini.
Terlebih lagi tambah dia, orang yang ingin bunuh diri melakukan perilaku normal namun sesungguhnya dua ada masalah di balik itu. “Bagaimana saya bisa memerankan orang yang normal namun sebenarnya tidak” sahutnya.
Dijelaskan Immanuel yang berperan menjadi Deddy Rompies dalam drama “Customers is King” untuk mampu mendalami karakter yang dia mainkan dirinya melakukan riset dengan melihat film-film yang menceritakan tentang tokoh depresi. Selain itu, ia juga membaca beberapa artikel yang terkait dengan Bunuh diri dan depresi.
“Bagi saya, memahami sosok karakter depresi dan ‘mau mati’ memang agak sulit. Namun, dalam pendalaman peran ini untungnya saya bisa memisahkan kapan karakter ini saya gunakan untuk berakting dan kapan saya harus melepas karakter ini untuk dunia nyata” jawabnya dengan senyuman.
Hal yang sama juga diutarakan pemeran hotel manager Arya Sandy yang mengatakan kesulitannya dalam pendalam sosok manager yang ambisius dan idealis terhadap sebuah profit.
“Saya menghabiskan waktu selama dua bulan ini untuk mendalami sosok hotel manager ini. Bahkan saya sampai dilatih oleh mentor secara individu” ujarnya.
Sementara itu, sang penulis naskah Edwin Siongko Winarto menuturkan jika pihaknya pribadi dalam menyoroti isu percobaan bunuh diri dari sudut bystander atau orang lain yang mengetahui adanya tindakan bunuh diri. Ia menilai jika terkadang masyarakat merasa tidak perduli dengan masalah orang tersebut sehingga kasus bunuh diri semakin meningkat. Lebih lagi, ketika kasus percobaan bunuh diri tidak terelakkan mereka mencoba menutupi kejadian yang sebenarnya, dengan berbagai alasan. “Inilah yang sering terjadi dalam masyarakat. Padahal, bagaimanapun kondisinya kita harus bisa menjadi orang yang perduli terhadap orang lain” sahutnya.
Drama “Customers is King” sendiri diceritakan Edwin merupakan sebuah kisah yang berlatar pada sebuah hotel. Di mana pemilik hotel menpunyai sifat idealis terhadap sebuah materi yang lebih mengutamakan uang di banding kondisi tamu nya.
“Tokoh manager hotel ini, punya sisi idealis terhadap profit. Jadi apapun yang terjadi pada tamunya dia tidak perduli” imbuhnya.
Di sisi lain, lanjut dia, ada seorang karyawan magang yang berkarakter dinamis dan bertindak sebagai agen perubahan. “Saya berharap naskah ini menjadi pengingat bagi sebagian besar orang bahwa ada pilihan lain selain menghakimi orang lain dan tidak perduli dengan orang lain” pungkasnya. [ina]

Tags: