Prihatin Pelecehan Oknum Satlantas, Gelar Aksi Damai

Aksi keprihatinan yang dilakukan sejumlah tokoh masyarakat Batu.

Aksi keprihatinan yang dilakukan sejumlah tokoh masyarakat Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Dua kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum Satlantas Polres Batu ini membuat banyak pihak di Kota Batu prihatin.  Dan atas ‘musibah’ yang terjadi tersebut, merekapun menggelar aksi keprihatinan yang dilakukan menjelang berbuka puasa di Alun Alun Kota Batu, Jumat (10/6).
Aktivis Perempuan Kota Batu, Salma Safitri menegaskan, aksi yang mereka lakukan ini bertujuan untuk menyelamatkan institusi polisi. Sebenarnya, ada perbedaan antara oknum yang tidak beres dengan institusi polisi yang terhormat.
“Masih banyak polisi baik dan terhormat yang bekerja melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh,” ujar Salma, Jumat (10/6).
Selain itu, lanjutnya, para pengujuk rasa ingin memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Dan pelecehan sekecil apa pun harus dilawan. Dan adanya kesalahan di institusi Kepolisian jangan sampai dibiarkan sampai besar atau banyak.
“Kasus seperti ini harus dihentikan, jangan sampai menjadi tidak lebih parah lagi,” sambung Salma.
Ia menegaskan masyarakat Batu adalah masyarakat yang menolak kekerasan, apa pun bentuknya. Baik kekerasan kepada anak, kekerasan kepada perempuan maupun kekerasan kepada laki-laki.
“Karena itu kami hari ini beraksi, kami berharap semua pihak berhati-hati, semoga korban dibantu untuk memperoleh keadilan dan pelaku mendapatkan sanksi yang sepadan,” tuntut Salma yang diiyakan dan didukung oleh demonstran yang lain.
Diketahui, belasan demonstran mendatangi Pos Polisi Alun-Alun dengan membawa poster. Mereka memprotes adanya dua kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum polisi. Berbagai tuntutan dan ungkapan protes ditulis diposter tersebut.
Di antaranya, “Niat Nilang atau Niat Melecehkan, Pelecehan Mboten Pareng, Lindungi Kami dan Jangan Lecehkan”. Tidak hanya sejumlah aktivis perempuan yang datang, namun juga dosen sampai bakal calon wali kota, Muhyidin turut serta dalam aksi keprihatinan tersebut.
“Perilaku Brigadir EN merupakan preseden buruk yang mencoreng wibawa Polres Kota Batu, kita minta hal ini jangan sampai terjadi lagi, Brigadir EN harus mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada korban dan publik,” tegas Haris El Mahdi, warga Kelurahan Sisir yang ikut berdemo. [nas]

Tags: