Prioritaskan SDM Unggul Berdaya Saing Global

Revolusi industri 4.0 saat ini telah banyak membawa dampak perubahan diberbagai lini sektor lapangan kerja, sehingga berbagai tantanganpun siap menghadang. Institusi pendidikan harus mampu menciptakan leaders dan human capital entrepreneur. Oleh sebab itu, sudah saatnya institusi pendidikan di negeri bisa mampu menyiapkan skill dan kompetensi baru guna menciptakan lulusan-lulusan baru yang adaptif, yang bisa berkontribusi pada peluang-peluang kerja yang ditawarkan. Salah satunya membekali lulusan dengan literasi digital.

Berdasarkan data, di Indonesia 23 juta pekerjaan akan digantikan oleh automation hingga 2030. Namun terdapat peluang 27-46 juta pekerjaan baru dapat lahir, di mana 10 juta di antaranya belum pernah ada. Begitupun, bonus demografi yang diproyeksikan akan dimiliki di tahun 2030, melalui rentan waktu tersebutlah nantinya akan membuat mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi Z dan Milenial yang berusia 8 s.d. 39 tahun, (Kompas, 8/12/2021)

Itu artinya, tantangan dunia kerja di masa depan akan banyak tantangannya. Terlebih, dengan munculnya gelombang teknologi baru seperti artificial intelligence (AI), IoT, blockchain, cloud computing, dan jaringan 5G. Melalui teknologi AI itulah, pemberdayaan dan pengadopsian diberbagai aplikasi banyak termanfaatkan dalam tugas sehari-hari yang sederhana, smart assistant, dan keuangan, hingga perintah yang sangat spesifik seperti control operations, dan pengamanan data. Pemanfaatan AI diyakini akan dapat meningkatkan efisiensi bisnis, produktivitas dan mendorong inovasi di berbagai sektor.

Berangkat dari kenyataan itulah, kemampuan dan keunggulan digital-natives yang dimiliki generasi ini harus terus diasah dan peran institusi pendidikan ke depan perlu terus memberikan perhatian dan pengawalan terhadap generasi Z ini. Selain itu, generasi ini juga harus berjiwa mandiri, kreatif, adaptif, kolaboratif, dan inovatif agar dapat berdaya saing memasuki era society 5.0. Keahlian SDM dalam memanfaatkan teknologi menjadi modal penting untuk menghadapi era society 5.0. Oleh sebab itu, institusi pendidikan sebagai engine of sustained growth idealnya harus mampu penyiapan creative and competitive human capital, serta menjadi tulang punggung lahirnya inovasi di negeri ini.

Ani Sri Rahayu
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Tags: