PRO EM1 Mampu Memitigasi Semua Efek Buruk Akibat Infeksi Covid-19

Direktur PT AMA, Apt Ge Recta Geson,S.Si saat menjelaskan menyemprotkan PRO EM1 menggunakan Nano Spray. [Achmad tauriq]

Surabaya, Bhirawa
Suplemen kesehatan probiotik PRO EM1 produksi PT Agro Mitra Alimentare (AMA) ini ternyata mampu memitigasi semua efek buruk yang diderita pasien akibat infeksi Covid-19.
Direktur PT AMA, Apt. Ge Recta Geson,S.Si mengungkapkan terdapat empat fase kinerja suplemen kesehatan dalam menyembuhkan pasien Covid-19 setelah meminum suplemen berbentuk cair tersebut.
Pertama, saturasi oksigen drop karena terjadi pneumonia, radang pada paru-paru. Radang pada paru mengibatkan terjadi edema sehingga pertukaran gas dalam gelembung paru/alveolus terganggu. Oksigen dari udara sekitar atau bahkan pada pneumonia berat dipompa dari ventilator pun tidak dapat diserap.
“Dalam kondisi ini usus menggantikan paru, oksigen diproduksi dan diserap oleh usus. Phototrophic Bacteria yang merupakan salah satu konten multistrain probiotik dlm PRO EM1 bisa memproduksi oksigen selama 24 jam dan membersihkan gas dan zat beracun dalam usus,” terangnya, Minggu (25/7).
Recta menambahkan kedua, Biosurfactant yang terkandung di dalamnya akan merusak dinding dan spike protein/duri coronavirus ketika terjadi kontak dengan PRO EM1. “Dinding dan duri coronavirus varian apapun selalu terdiri dari lemak dan protein. Lemak akan larut apabila terjadi penyabunan oleh biosurfaktan sehingga dinding virus menjadi bocor dan duri virus mrotol. Jadi biosurfaktan mampu meng inaktivasi semua varian coronavirus,” jelasnya.
Oleh karena itu dengan menyemprotkan PRO EM1 menggunakan Nano Spray akan terjadi inaktivasi coronavirus yang berada dalam saluran pernafasan sampai paru. “Bahkan dengan minum PRO EM1 akan menginaktivasi coronavirus dalam darah sampai organ,” ujar Recta.
Adapun manfaat ketiga, PRO EM1 mengandung Antiinflamasi yang kuat seperti gingerin, embelin, 16 alpha-dehydroxysterone, diallyl sulfide yang mampu mencegah terjadi badai sitokin penyebab peradangan hebat. Badai sitokin pada paru mengakibatkan terjadinya ARDS atau gagal nafas.
Keempat, dalam uji klinik yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo terbukti PRO EM1 memodulasi respon imun/sitokin menjadi seimbang. Yakni antara sitokin proinflamasi dengan sitokin antiinflamasi.
Seperti diketahui infeksi COVID-19 telah memakan korban pada orang yang memiliki masalah respon imun. Pada orang dengan masalah respon imun rendah (sitokin antiinflamasi dominan), maka coronavirus berbiak menjadi banyak tidak terkendali sehingga mengakibatkan infeksi hebat penyebab kerusakan paru-paru dan organ lain.
Begitu juga pada orang dengan respon imun berlebihan (dominasi sitokin proinflamasi) akan terjadi badai sitokin setelah terpapar coronavirus. Keradangan yang hebat akan merusak paru-paru dan organ lain.
“Orang yang memiliki respon imun seimbang akan bisa hidup damai berdampingan dengan Covid-19. Apabila terpapar coronavirus tidak terjadi keradangan hebat akibat badai sitokin dan tidak terjadi infeksi hebat. Karena sitokin proinflamasi yang dimodulasi PRO EM1 akan mengaktivasi NKCell untuk mencari dan memfagositosis coronavirus,” pungkas Recta. [riq]

Tags: