ProDesa Perkirakan Jumlah Pemilih di Pilkada Kabupaten Malang Hanya 50 Persen

Koordinator Badan Pekerja ProDesa Malang Ahmad Kusaeri. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ProDesa Malang telah memperkirakan jika jumlah pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020 akan berkurang. Hal ini selain masih mewabahnya Corona Virus Disease (Covid-19), juga karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang tidak maksimal dalam mensosialisasi Pilkada kabupaten setempat.

“Alasan tidak maksimanya sosialisasi di Pilkada Kabupaten Malang ini, karena saat ini masih masa Pandemi Covid-19, sehingga KPU takut untuk turun ke lapangan, yang kemungkinan takut akan terinveksi Covid-19,” kata Koordinator Badan Pekerja ProDesa Malang Ahmad Kusaeri, Selasa (6/10), kepada Bhirawa.   

Menurut dia, pada masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, jelas mengalami masalah penurunan partisipasi pemilih. Karena masyarakat memiliki keraguan dengan keselamatan kesehatan mereka. Dan pelaksanaan Pilkada di tahun ini jelas akan terjadi problem penurunan partisipasi pemilih yang cukup signifikan, apalagi KPU Kabupaten Malang tidak maksimal dalam melakukan sosialisasi Pilkada. Hal ini dibuktikan, bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui kapan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Malang.

“Dan banyak pula masyarakat yang hingga kini tidak mengetahui siapa saja yang mencalonkan sebagai Bupati Malang, terutama warga yang berada dipelosok desa. Sehingga dirinya menduga jika sosialiasi yang dilakukan KPU hanya di wilayah perkotaan saja, dan belum menyentuh wilayah pedalaman desa,” tegas Kusaeri.  

Dan jika hal tersebut terjadi, kata dia, maka bisa dipastikan dalam Pilkada Kabupaten Malang ini akan terjadi penurunan jumlah pemilih. Sehingga jumlah suara pemilih mencapai 50 persen tiu sudah bagus. Padahal, berdasarkan Data Pemilih Sementara (DPS) jumlah pemilih di Kabupaten Malang kini mencapai 1.891.000 orang. Rinciannya, laki-laki sebanyak 941.746 orang, dan perempuan 949.466 orang.   

“Dari jumlah pemilih di Pilkada Kabupaten Malang 2020, lalu saat pencoblosan pada 9 Desember 2020 mendatang, yang mencoblos hanya 50 persen saja, maka yang dirugikan Pasangan Calon (Paslon) Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang,” ucap Kusaeri.

Secara terpisah, salah satu warga di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang Supa’at mengatakan, hingga kini dirinya belum mengetahui siapa-siapa saja yang mencalonkan Bupati dan Wakil Bupati Malang pada Pilkada Kabupaten Malang 2020. “Kami hingga saat ini belum mengetahui siapa saja yang mencalonkan sebagai Bupati Malang. Dan yang saya tahu, Bupati Malang itu Pak Sujud,” jelasnya. [cyn]

Tags: