Produk Binaan Disperindag Tembus Eropa dan Asia

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Drs Achmad Sudiyono saat menunjukkan keripik nangka binaan instansinya yang sudah tembus pasar Eropa dan Asia, Kamis (3/12).

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Drs Achmad Sudiyono saat menunjukkan keripik nangka binaan instansinya yang sudah tembus pasar Eropa dan Asia, Kamis (3/12).

Jember, Bhirawa
Beberapa produk makanan binaan Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Jember tembus ke beberapa negara Eropa dan Asia. “Ini sesuatu yang membanggakan bagi kita, bahwa hasil produk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kab Jember tembus pasar Eropa dan Asia,” ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kab Jember Drs Achmad Sudiyono usai membuka Gelar Produk Jember, Kamis (3/12).
Menurut Achmad, selama 3 tahun terakhir lembaganya sudah menelurkan ribuan pengusaha ekonomi produktif yang ada di Jember. “Ini semua tidak lepas dari peran bapak MZA Djalal (bupati sebelumnya) yang telah mendukung anggaran untuk mencetak pengusaha-pengusaha baru yang ada di Jember,” tandasnya.
Dalam kurun 3 tahun terakhir, sudah ada 314 kelompok baru, yang masing-masing kelompok berjumlah 10 orang. Mereka dibina dan dibantu peralatan oleh pemerintah (Disperindag dan ESDM Kab Jember) dan  peran Politeknik Jember yang terus melakukan pembinaan ribuan pengusaha ekonomi produktif yang ada di Jember. “Dan Alhmadulillah ada beberapa produk yang sudah tembus  Eropa dan Asia. Yakni keripik nangka Wonosari Puger  yang pangsa pasarnya di Belanda, Inggris, Perancis dan Malaysia. Ini sudah menjadi kebangsaan tersendiri bagi kita, meskipun kita masih mengekspor bahan curahnya (belum di-packing),” ujarnya.
Keripik nangka yang memiliki khas tersendiri ini, banyak dimintai oleh masyarakat Eropa. Sehingga setiap bulannya bisa mengekspor 1 hingga 2 ton per bulannya. “Permintaan keripik di Eropa sangat banyak, sehingga kita berupaya secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Achmad yang didamping Nuril Anwar, pengusaha keripik Puger ini kemarin.
Selain keripik nangka, KUB Jember juga mengekspor ekstrak sari buah mengkudu ke Jepang. Sari buah mengkudu ini banyak manfaatnya untuk kesehatan.”Sari mengkudu ini kapasitasnya tidak terlalu banyak, karena terkendala bahan bakunya. Sehingga kebutuhan sari mengkudu ini hanya sebagian saja yang terpenuhi,” tandasnya pula.
Program mencetak pengusaha ekonomi produktif ini akan terus dilanjutkan pada 2016 nanti.” Anggarannya sudah didok kemarin. Untuk 2016 kita anggarkan Rp 20 miliar yang diambilkan dari DAU dan Dana Hasil Cukai (DHC) rokok. Itu nanti kita programkan untuk bantuan perlatan dan bahan baku bagi masyarakat. Kita nanti tetap akan menggandeng Politeknik Jember sebagai pendamping,” tandasnya. [efi]

Tags: