Produksi Budidaya Perikanan Probolinggo Capai 65 Persen

Tambak ikan milik Sholehudin, usaha budidaya ikan nila.

Tambak ikan milik Sholehudin, usaha budidaya ikan nila.

Probolinggo, Bhirawa
Pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Probolinggo, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menggelar rapat koordinasi membahas minapolitan perikanan budidaya dan perencanaan. Saat ini produksi budidaya perikan di kabupaten Probolinggo mencapai 65 persen. Hal ini diungkapkan Kepala Diskanla Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi, Senin 22/9.
Untuk pengembangan hal tersebut maka telah dilaksanakan Rakor yang dibuka Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Asy’ari dan diikuti oleh 60 peserta. Peserta terdiri atas pejabat KKP RI, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Kementerian Kesehatan RI, Diskanla Provinsi Jatim, Balai Budidaya Air Payau Situbondo dan kelompok pembudidaya ikan wilayah minapolitan.
Hadir dalam rakor itu Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga KKP RI Iin Siti Djunaidah serta Direktur Prasarana dan Sarana Budidaya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI Dwika Herdikiawan.
“Rakor ini merupakan rangkaian kegiatan sebagai tindak lanjut dari telah ditetapkannya Kabupaten Probolinggo sebagai kawasan minapolitan berbasis budidaya ikan,” ujar Dedy Isfandi.
Minapolitan adalah model perencanaan bagaimana berbudidaya yang baik untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Kita ingin ada model pertumbuhan melalui sentra produksi yang diharapkan menjadi penggerak daerah. Minapolitan ini diharapkan tumbuh di sebuah kawasan,” katanya.
Saat ini sektor kelautan dan perikanan menjadi sangat penting bagi kelanjutan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan bangsa Indonesia. Demikian pula di Kabupaten Probolinggo, sektor kelautan dan perikanan telah menjadi salah satu sektor yang penting dan menjadi motor penggerak pembangunan kawasan.
“Luas kawasan laut dan pesisir Kabupaten Probolinggo sekitar 13.593,83 hektar atau 9,07% dari luas daratan dengan panjang pantai sekitar 72 kilometer. Potensi sumberdaya alam ini cukup besar dan merupakan modal pembangunan yang potensial untuk dikembangkan dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Kawasan pesisir merupakan salah  satu pusat pertumbuhan ekonomi yang penting di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Di Kabupaten Probolinggo terdapat 24 kecamatan dan 7 di antaranya merupakan kecamatan pesisir. Potensi lahan budidaya tambak seluas 1.997 hektar telah memberikan kontribusi produksi udang sebesar 2.184 ton dan bandeng sebesar 1.319 ton.
“Hal ini setara dengan 65% produksi budidaya perikanan Kabupaten Probolinggo. Kontribusi yang demikian besar serta didukung penduduk sebagai sumberdaya yang ternyata sebagian besar juga terkonsentrasi di kawasan pesisir merupakan modal yang penting untuk menjadikan sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi di kawasan ini,” jelasnya.
Pemerintah daerah telah berkomitmen untuk menjadikan perikanan budidaya sebagai penggerak ekonomi di kawasan pesisir. Pada tahun 2012 melalui Peraturan Bupati Keputusan Probolinggo Nomor 118/521/426.12/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 telah menetapkan 7 kecamatan pantai menjadi lokasi kawasan minapolitan.
“Pada tahun yang sama kami juga nenetapkan Pokja (kelompok kerja) minapolitan yang terdiri dari SKPD terkait dengan sekretariat yang ada di Dinas Perikanan dan Kelautan. Hal tersebut setelah Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang  telah menetapkan Kabupaten Probolinggo sebagai kawasan minapolitan perikanan budidaya,” tambahnya. [Wap]

Tags: