Produksi Cabai Diprediksi Stabil, Harga Kembali Normal

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Produksi cabai rawit mulai bulan Maret hingga bulan puasa mendatang diprediksi stabil, kondisi ini tentu akan berdampak pada nomalnya harga di kisaran Rp25 ribu per Kg
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim memastikan untuk harga cabe rawit yang sebelumnya meningkat nantinya  bisa ditekan.  “Maret hingga April ini puncak panen raya. Sasaran tanam 4.898 hektar untuk Maret dan 4.863 hektar di bulan April. Sedangkan rata-rata produksinya 4 ton perhektar,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim,  Bambang Herijanto, Selasa (21/3).
Ia menjelaskan, turunnya produkai cabai ini bisa dilihat harga ditingkat petani. Informasi yang diperolehnya, harga cabai ditingkat petani saat ini berkisar Rp 60 ribu. Bahkan di Kediri, harga cabai di petani sudah turun hingga Rp 50 ribu.
“Kami optimis panen ini, harga cabai bisa terjun bebas. Hingga Ramadhan mendatang sudah kembali normal. Seperti tahun kemarin,” paparnya di dampingi oleh Kepala Bidang Hortikuktura Dwi Retno Ningsih.
Idealnya, kata Bambang, harga produksi cabai Rp 12.500/kg di tingkat petani. Seharusnya harga normal cabai di pasar Rp 25 ribu/kg. Namun pada awal tahun ini harga cabai melonjak Rp 120 ribu/kg.
Bambang mengakui, lonjakan harga tersebut termasuk terparah sejak 2011. Ada beberapa faktor yang menurutnya menjadi penyebab. Salah satunya, tidak meratanya lahan tanam cabai di Indonesia.
Untuk sasaran lahan tanam cabai 2017, Jatim ditarget bisa menanam di 57.586 hektar. Jumlah tersebut lebih banyak dari Jabar dengan 27.758 hektar dan Jateng 25 ribu hektar. “Saya kira lahan itu ada dan siap dibuka. Seperti di kalimantan bisa tanam sendiri. Tapi banyak yang hanya mengandalkan lahan produkai milik Jatim,” katanya.
Selain itu, adanya suplai cabai rawit ke industri juga berperan dalam menurunnya suplai di pasar. Kondisi itu terjadi di Jakarta dan kebanyakan cabai rawit asal Jatim terserap ke sana. Menanggapi hal itu, Bambang lantas meminta ada komitmen dari industri untuk menjaga produksi cabai tetap aman. Caranya, melakukan kontrak tanam yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan.
“Industri ini sudah mulai pakai cabai rawit segar. Asal pola pengaturan produksi secara nasional juga menempati komitmen, itu aman. Seperti salah satu perusahaan saus yang melakukan kontrak tanam,” katanya. [rac]

Tags: