Produksi Ikan Air Tawar Turun Hingga 20 %

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Banyuwangi, Bhirawa
Musim kemarau panjang membuat produksi ikan air tawar di Banyuwangi mengalami penurunan hingga 15-20 persen dibandingkan denganĀ  tahun sebelumnya.
“Karena air merupakan media untuk berkembang biak dan menambah berat ikan dengan persediaan yang sedikit otomatis berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan.”ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi, Pujo Hartanto, Minggu (8/11).
Menurut Pujo Hartanto, berdasarkan data yang ada tahun lalu. total produksi ikan budi daya air tawar di Banyuwangi mencapai 21 ribu ton per tahun atau sekitar 30 persen dari total produksi ikan yang mencapai 85 ribu ton / per tahun.
Namun demikian, imbuh Pujo, penurunan produksi ikan budi daya tersebut tidak berdampak negatif terhadap para pembudi daya ikan. Karena rata-rata para pembudi daya sudah melakukan langkah-langkah dalam mengantisipasi masuknya musim kemarau, antara lain dengan mengurangi jumlah ikan yang ditabur dalam kolam dan melakukan panen lebih awal apabila kondisinya dinilai kurang baik untuk perkembangan ikannya.
Selanjutnya Pujo menyatakan jenis ikan yang banyak di budi dayakan di wilayah Banyuwangi antara lain; lele, gurami, nila, tombro, mujair dan sebagainya. Sedangkan untuk wilayah pemasaran produk ikan yang dihasilkan pembudi daya ikan Banyuwangi, sebagian besar untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri seperti; Bali, kota/kabupaten di Jawa Timur dan sebagian produk ikan dipasarkan di provinsi Jawa Tengah.
Sedangkanm untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan, menurut Pujo pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para pembudi daya ikan untuk memperbaiki saluran air yang ada dan membuka penutup apablia hujan datang karena biasanya awal hujan penuh dengan sampah yang bisa merusak kolam-kolam ikan mereka.”Apabila musim hujan datang kami akan melaksanakan program tabur benih di kolam-kolam agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal,”jelas Pujo. [Mb12]

Tags: