Produksi IMK di Provinsi Jawa Timur Alami Kontraksi -1,41 Persen

Pemprov Jatim, Bhirawa
Produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) di Jatim pada triwulan IV tahun 2019 (q to q) mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar -1,41 persen, jika dibandingkan dengan produksi IMK pada triwulan III tahun 2019 mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar -2,36 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur IMK triwulan IV tahun 2019 lebih tinggi 0,95 persen poin.
Kepala BPS Jatim, Dadang Nardiawan mengatakan, jika dibandingkan dengan produksi IMK Nasional pada triwulan IV tahun 2019 yang mengalami kontrkasi (pertumbuhan negatif) sebesar -0,24 persen, maka pertumbuhan IMK Jatim pada triwulan IV tahun 2019 lebih rendah sebesar 1,17 persen poin.
Sektor IMK yang mengalami pertumbuhan lebih dari lima persen pada triwulan IV tahun 2019 dilihat dari Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia, dan Industri Kendaraan Bermotor.
Sedangkan sektor IMK yang mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) lebih dari lima persen bisa dilihat dari Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, Industri Minuman, Industri Pengolahan Lainnya, Industri Pakaian Jadi, dan Industri Pengolahan Tembakau.
Produksi IMK di Jatim pada triwulan IV tahun 2019 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 11,21 persen. Pertumbuhan produksi pada triwulan IV tahun ini lebih tinggi 7,10 persen poin dibandingkan dengan pertumbuhan produksi pada triwulan yang sama tahun 2018 yang hanya mengalami pertumbuhan sebesar 4,11 persen.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi IMK nasional yang naik sebesar 4,85 persen, maka pertumbuhan produksi IMK di Jatim pada triwulan IV tahun 2019 (y on y) lebih tinggi 6,36 persen poin. Sektor IMK di Jatim pada triwulan IV tahun 2019 (y on y) yang mengalami kenaikan pertumbuhan lebih dari 20 persen bisa dilihat dari Industri Tekstil, Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya, Industri Makanan, Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, dan Industri Pengolahan Tembakau.
Sedangkan sektor IMK di Jatim pada triwulan IV tahun 2019 (y on y) yang mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) lebih dari 10 persen bisa dilihat dari Industri pengolahan Lainnya, Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional, Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, dan Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan.[rac]

Tags: