Produksi Jagung Kab Mojokerto Lampui Jatim

5-Wabup JagungKab Mojokerto, Bhirawa
Produksi jagung yang dihasilkan petani di Kab Mojokerto melebihi angka produktivitas Provinsi Jatim. Kondisi ini terungkap ketika panen raya produksi jagung diĀ  Desa Jrambe, Kec Dlanggu Selasa (4/11) kemarin.
Desa Jrambe ditetapkan sebagai desa komoditas penghasil jagung Terbesar di Kab Mojokerto. Wakil Bupati Mojokerto hadir di desa itu dalam rangka Panen Raya Jagung dan Peresmian Kemitraan Publik Swasta. Kegiatan kemarin juga dihadiri Assisten I Provinsi Jatim, Kepala Dinas Pertanian Jatim, Kepala Dinas Pertanian Kab Mojokerto, Forpimda, Pimpinan Masanto, Pimpinan Cargil, Pimpinan BRI, Kepala SKPD, Camat dan Tokoh Masyarakat.
Kab Mojokerto mampu memproduksi jagung sebayak 137.200 ton dengan produktivitas per hektar 58,63 kuintal, padahal target provinsi hanya 54,06 kuintal per hektar. Mansanto sebagai mitra petani sudah menanam jagung seluas 25 hektare di Desa Jrambe, Kec Dlanggu dan seluas 20 hektare di Desa Brayung, Kec Puri yang merupakan pola kemitraan dengan petani produksi yang di hasilkan bisa meningkat dan berpengaruh pada pendapatan petani.
Untuk meningkatkan produktivitas atau hasil panen jagung per hektar, Petani harus mampu menerapkan cara bercocok tanam sesuai anjuran petugas atau penyuluh pertanian yaitu dengan menerapkan cara budidaya jagung yang ramah lingkungan dan setidaknya dengan penerapan sapta usaha tani.
Peningkatan produksi tanaman pagan perlu tetap ditingkatkan setiap tahunnya, baik segi kuantitas maupun kualitasnya mengingat dari tahun ke tahun kebutuhan pangan mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk. Akan tetapi untuk mencapai tujuan itu masih terdapat beberapa kendala antara lain produktifitas lahan yang belum optimal, akibat penerapan teknologi yang belum maksimal, penggunaan benih bermutu varietas unggul yang masi rendah, tingkat kehilangan hasil masih tinggi akibat penanganan pasca panen yang masih tradisional, serta dukungan saranan dan prasarana yang masi belum memadai dan kendala utamanya adalah air jika musim kemarau tiba.
Untuk mengatasi kendala itu upaya Kab Mojokerto tahun 2015 adalah melakukan perbaikan – perbaikan infrastruktur baik yang berupa jaringan irigasi sekunder, primer dan perbaikan-perbaikan jalan usaha tani.
”Saya berharap dengan adanya modal kemitraan oleh masanto, BRI, Cargil selaku pembeli hasil panen, bisa menguntungkan kedua belah pihak antara petani dan mitra dan tentunya bisa dicontoh dikecamatan lain,” ujar Wabup Choirun Nisa
Peran Dinas Pertanian Kab Mojokerto Sangat penting demi mengawal petani mengelolah lahan jagung mulai tanam sampai proses pasca panen. [kar]

Keterangan Foto : Wabup Mojokerto Hj Choirun Nissa (kiri) bersama mitra pengusaha benih Jagung di Mojokerto, Selasa (4/11) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Tags: