Produksi Melimpah, Pemkab Lamongan Ajak Investor Bergabung

Bupati Lamongan M.Fadeli didampingi wakilnya dan Wakil ketua Kadin Jatim serta BPPOM saat menjelaskan potensi kabupaten yang dipimpinnya. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Untuk yang kesekian kalinya Pemkab Lamongan membuka tangan mengajak investor bergabung menggarap potensi yang ada di kabupaten yang cukup strategis tersebut karena selain daratan juga dikelilingi laut dengan hasil ikannya yang cukup bisa diandalkan.
Untuk daratan, produksi yang paling menonjol adalah komoditas jagung yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun bahkan sampai mencapai surplus. Apalagi Setelah bupati Lamongan M.Fadeli melakukan lawatan kerja ke Event Farm Progress show 2016 lalu di Boone negara bagian Iqwa Amerika Serikat, telah berhasil menyusun Road Map Pembangunan Kawasan Percontohan pertanian jagung modern di desa Banyubang Kecamatan Solokuro seluas 100 ha untuk tahun 2016-2019 seluas 100 ha dengan target produksi awal rata rata 5.81 ton per ha terlampaui menjadi 10 ton per ha.
Sukses besar yang dicapai bupati M.Fadeli bersama wakilnya Kartika Hidayati serta jajaran lainnya inilah
mengilhami pemerintah kabupaten Lamongan meluncurkan program jagung modern 100 ha yang tersebar di 12 kecamatan.
Bupati Lamongan M.Fadeli didampingi wakilnya Kartika Hidayati, Wakil Ketua Kadin Jatim Ir.H.Deddy Suhajadi dan
Dr. Andromeda dari BPM Provinsi Jatim, saat bertemu awak media dalam acara Business Gathering Selasa (23/10) malam optimis mengungkapkan, bahwa pada tahun 2019 produksi jagung bisa mencapai 1 juta pertahun.
Keoptimisan bupati Lamongan ini bukan tanpa alasan, pertama ia berangkat dari apa yang dicapai oleh desa Kakat Perjalin, kecamatan Ngimbang saat panen raya jagung. Dari luas lahan 120 ha, 11 Oktob3r 2018 lalu produktifitasnya telah mencapai 10,6 ton per ha,”Hal ini tentunya membuat kami sangat optimis membuka tangan bagi yang ingin berinvestasi di kabupaten Lamongan ,” papar Fadeli.
Selanjutnya disampaikan perkembangan produksi jagung di kabupaten Lamongan dari tahun ke tahun (Ton jagung Pipilan) sebagai berikut,
Produksi jagung (Ton pipilan kering) per ha
2015 323.549 ton 5,81 ton
2016 377.890 ton 6,00 ton
2017 571.079 TON 8,30 ton. Oktober
2018 928.000 ton 9,00 ton.”Karenanya tidak usah ragu berinvestasi di kabupaten Lamongan,” ajak M.Fadeli.
Selain melimpah ruah jagung dan hasil pertanian lainnya, kabupaten Lamongan juga sangat melimpah ruah pakan ternak.,”Dari pakan ternak yang dibudidayakan cukup untuk menghidupi 200.000 ternak, baru terpakai hanya untuk 104.000 ternak atau sapi saja,” ungkap Bupati Lamongan M.Fadeli pada Business Gathering setahun yang lalu.
Karena itu, Lamongan membutuhkan investor yang mau menernakkan sapi atau ternaknya di Lamongan, sangat disayangkan kalau sampai pakan ternak yang melimpah ruah itu tidak dimanfaatkan secara baik dan cerdas.
Padahal, Lamongan dalam hal ternak menernak bisa dikatakan sukses. Tahun sebelumnya mereka mencanangkan 1000 pedet (anak sapi) sukses besar karena sekian banyak sapi, sukses hidup semua sampai dewasa. Artinya tidak ada yang mati, atau terserang penyakit yang membahayakan yang menyebabkan kematian.
Karena kesuksesannya inilah maka pada saat pencanangannya tahun lalu dihadiri oleh beberapa menteri negara diantaranya adalah, menteri pertanian, menteri pedesaan, menteri perdagangan, dan menteri koperasi.
Yang jelas untuk urusan pertanian baik yang menyangkut pangan langsung atau yang lainnya, Lamongan mengetrapkan sistim Zero Wise, yakni tidak ada yang dibuang mulai dari ternak sampai pada pangannya, misalnya kotoran sapi diolah menjadi pupuk, demikian dengan pakan ternak semuanya dimanfaatkan mulai dari yang besar sampai pada yang terkecil sekalipun.
Berkat usahanya yang getol inilah. Kini Lamongan bisa mengekspor pakan ternak ke Malaysia dan Timor Timur. “Jadi kebutuhan pakan ternak kedua negara tersebut dicukupi oleh kabupaten Lamongan,” pungkas M. Fadeli bangga. [ma]