Produksi Pertanian Kabupaten Malang Masuk Urutan 10 di Jatim

Lahan pertanian di wilayah Kab Malang yang akan dikembangkan untuk menanam bibit padi hibrida jenis brang biji  

Kab Malang, Bhirawa
Produksi beras di Kabupaten Malang sudah dapat berkontribusi dalam skala nasional yang mencapai 10 persen. Sehingga Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mendukung capaian hasil panen padi yang dilakukan petani di wilayah kabupaten setempat.
Menurut, Kepala DPKP Provinsi Jatim Hadi Sulistyo, saat kunjungan kerja ke Kabupaten Malang, pada beberapa waktu lalu, hasil panen padi di wilayah Kabupaten Malang terus meningkat dan signifikan. Sehingga pihaknya sangat mendukung langkah yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, yang berbagai upaya dalam meningkatkan produksi padi di wilayahnya.
Sedangkan langkah yang dilakukan DTPHP setempat, lanjut dia, seperti penanaman padi hibrida jenis brang biji. Dan dari hasil panen padi dengan jenis brang biji, maka hasil panennya mencapai 10 ton per hektarnya. Sehingga dengan hasil panen seberat itu, maka produksi padi di Kabupaten Malang akan melebihi target. Dan selama ini, kabupaten setempat setiap tahun selalu mengalami surplus beras. “Untuk itu, dirinya sangat mendukung penanaman padi jenis hibrida brang biji, yang selanjutnya untuk bisa dikembangkan,” tuturnya.
Hadi mengatakan, produksi beras di Kabupaten Malang sangat signifikan apalagi untuk kontribusi nasional. Dan padi hibrida jenis brang biji baru pertama di uji coba, dan capaiannya sangat bagus. Sedangkan untuk produksi pertanian di Kabupaten Malang, jika di ranking masuk pada urutan ke 10 di Jatim. Sedangkan urutan pertama diperoleh Kabupaten Lamongan dan kedua Kabupaten Jember.
“Kami berharap agar padi hibrida jenis brang biji tersebut bisa di uji cobakan lagi. Karena setelah uji coba pertama yang dilakukan di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, padi hibrida jenis brang biji memiliki tingkat produktifitas yang tinggi,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, Kepala DTPHP Kabupaten Malang Budiar Anwar mengatakan, setelah berhasil melakukan uji coba padi hibrida jenis brang biji di wilayah pertanian Desa Banjararum, Kecamatan Singisari, pada beberapa waktu lalu, kini pihaknya akan  menyiapkan lahan seluas 30 hektar untuk ditanami padi hibrida jenis brang biji. “Sayangnya, padi hibrida jenis brang biji itu, kurang bagus jika terkena itensitas hujan yang tinggi,” terangnya.
Dalam uji coba tanam bibit padi jenis tersebut, masih dia katakan, tanaman padi juga terkena penyakit sebanyak dua kali. Hal itu kemungkinan adanya teknis penanaman yang kurang baik. Namun, jika tanaman padi tidak terkena penyakit, maka produksi padi bisa mencapai 15 ton per hektarnya. Sehingga hasil uji coba menanam bibit padi brang biji, hanya menghasilkan padi seberat 10 ton per hektar.
“Untuk itu, pihaknya akan perbaiki agar tanaman padi bisa terbebas dari penyakit, serta memperhatikan jarak tanam. Dan jika nanti pihaknya berhasil memproduksi padi dengan jenis bibit padi hibrida brang biji, seberat 15 ton per hektar. Maka selanjutnya akan kita kembangkan di sejumlah lahan pertanian di wilayah Kabupaten Malang,” kata Budiar. [cyn]

Tags: