Produktivitas Kedelai Banyuwangi Tertinggi se-Indonesia

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didampingi Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi  Ikrori Hudanto saat panen kedelai di Kecamatan Purwoharjo, Selasa (23/9). Anas mengklaim, produktivitas kedelai asal Banyuwangi mengungguli nasional.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didampingi Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Ikrori Hudanto saat panen kedelai di Kecamatan Purwoharjo, Selasa (23/9). Anas mengklaim, produktivitas kedelai asal Banyuwangi mengungguli nasional.

Banyuwangi, Bhirawa
Pesatnya perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi tak lantas mengabaikan sektor pertanian. Selain dikenal sebagai lumbung padi, daerah berjuluk The Sunrise of Java  ini juga dikenal sebagai salah satu basis produksi kedelai.
“Alhamdulillah, produktivitas kedelai di Banyuwangi ini termasuk yang tertinggi di Indonesia. Ini berkat bapak-bapak sekalian yang gigih berjuang. Bapak-bapak punya jasa besar karena kedelai lokal ini bisa menjadi substitusi impor, sehingga impor kedelai nasional tidak semakin bertambah besar,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas usai panen raya kedelai di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Selasa (23/9).
Luas lahan kedelai di Banyuwangi mencapai 34.021 hektare. Pada 2013, produksi kedelainya mencapai 67.441 ton, tumbuh sekitar 15 persen dibanding 2012 sebesar 58.648 ton. Banyuwangi menyumbang lebih dari 20 persen terhadap total produksi kedelai di Jatim.
Produktivitas lahan kedelai di Banyuwangi mencapai 19,82 kuintal per hektara pada 2013. Angka produktivitas kedelai di Banyuwangi itu jauh lebih tinggi dibanding rata-rata produktivitas kedelai secara nasional sebesar 14,16 kuintal per hektare atau di Jatim 15,64 ton per hektare.
Khusus di Kecamatan Purwoharjo yang merupakan basis kedelai Banyuwangi, produktivitasnya bahkan mencapai 24 kuintal per hektare, tercatat yang paling produktif di Jatim, bahkan Indonesia.   Salah satu kelompok tani di Kecamatan Purwoharjo, yakni kelompok Tani Semanggi,  bahkan berhasil menjadi juara 1 agribisnis kedelai Jawa Timur. “Alhamdulillah produktivitas kedelai di Banyuwangi selalu naik. Dulu 2010 hanya 17,57 kuintal per hektare, pada 2013 sudah 19,82 kuintal per hektare. Sampai Juli tahun ini sudah mencapai 20,16 kuintal per hektare,” jelas Bupati Anas yang juga berdialog dengan petani.
Bupati Anas menambahkan, Pemkab Banyuwangi melakukan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian. Pendampingan ini berlaku untuk semua jenis tanaman, baik tanaman pangan seperti padi dan kedelai maupun tanaman hortikultura seperti sayur dan buah. “Paradigma penyuluh pertanian perlahan diganti, tidak lagi hanya mencangkokkan teori hasil kuliahnya ke petani atau bersifat top down, tapi lebih ke menyerap problem petani atau bottom up. Karena kan problem petani beda, beda orang beda lahan beda problemnya tentu saja,” ujarnya.
Penggunaan varietas unggul juga dilakukan untuk meningkatkan kinerja produktivitas lahan. Varietas kedelai unggul ini penting karena bisa mengompensasi ancaman penurunan luasan lahan. Terkait harga yang fluktuatif, Bupati  Anas berharap ada jalan tengah. Pemerintah daerah berharap pemerintah pusat mengendalikan tata niaga dengan baik, terutama pengendalian kedelai impor. [nan]

Tags: