Produsen Susu Minta 20 Siswa SD Pandanrejo 01 Dites Darah

Salah satu siswa kelas V SDN Pandanrejo 01, Leonata, kini sudah pulih dan sehat setelah sempat dirawat di Puskesmas Bumiaji akibat keracunan susu.

(Kasus dugaan Keracunan Massal Akibat Susu)
Kota Batu, Bhirawa
Peristiwa dugaan siswa SD keracunan susu program peningkatan gizi Pemkot Batu, coba diklarifikasi oleh Manajemen KUD Susu Kota Batu  yang merupakan produsen susu yang dipergunakan Pemkot. Pihak KUD Susu Kota Batu meminta agar dilakukan pemeriksaan intensif terutama pemeriksaan darah siswa yang mengalami keracunan.
Permintaan manajemen KUD Susu Kota Batu untuk dilakukan test darah kepada 20 siswa SDN Pandanrejo 01  yang diduga keracunan akibat meminum susu produksi untuk  mengetahui penyebab pelajar mengalami keluhan mual-mual, pusing dan perut melilit.
Ketua KUD Batu, Ismail Hasan menjelaskan, jika keracunan yang dialami siswa SD itu akibat meminum susu produksi KUD Batu, seharusnya sejumlah 204 pelajar yang ikut meminum terkena seluruh. “Tetapi yang merasa gejala seperti mual-mual, pusing, dan perut melilit hanya 20 pelajar saja. Kalau memang sakitnya akibat susu seharusnya seluruh siswa yang minum terkena juga,”ujar Ismail saat dikonfirmasi, Minggu (10/9).
Ia menduga keracunan itu bukan karena susu produk KUD Kota Batu. Karena itu, ia meminta agar dilakukan tes darah kepada pelajar yang mengalami keluhan usai minum susu. “Bisa saja anak-anak keracunan makanan yang sebelum mereka meneguk susu. Tapi terasa sakitnya setelah minum susu,”tambah Ismail.
Ia menjelaskan bahwa produk susu KUD Batu ini sudah sesuai dengan Standart Operational Procedur (SOP) yang ada. Model industri yang digunakan adalah healty food dan savety food. Dua hal tersebut yang selalu dilakukan karena susu ini dikonsumsi orang banyak sehingga harus menggunakan SOP yang benar agar tidak merugikan konsumen.
“Proses susu kita sendiri mengikuti SOP gak main-main. Kita bukan indutri rumahan. Jadi mengikuti SOP betul-betul gak mau merugikan konsumen,”tegas pria yang tinggal di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu ini.
Dalam kemasan susu produk KUD Kota Batu Nandhi Murni yang diminum oleh pelajar SDN Pandarejo 01 ini tertera tanggal kadaluarsa yakni 8 Agustus 2017. Sedangkan kemasan susu yang dijual dibeberapa toko di Kota Batu cukup panjang.
Hal tersebut dikarenakan pihak sekolah tidak memiliki tempat seperti freezer untuk menjaga kondisi susu tanpa pengawet ini agar tetap dingin dan enak dikonsumsi sehingga KUD Kota Batu memberikan masa kadaluarsa lebih cepat supaya tidak terjadi resiko.
Selain itu Pemkot Batu sudah melakukan pengiriman sample produk susu yang tertutup dan yang sudah diminum pelajar ke Laboraturium Kesehatan Daerah di Surabaya. Pemkot menunggu hasil tes Labkesda ini untuk memutuskan penyebab dari keracunan susu yang dialami para siswa SD.
Diketahui, keracunan masal dialami 20 siswa SDN Pandanrejo 01 pada Rabu (6/9). Diduga keracunan itu akibat meminum susu yang diprosuksi KUD Susu Batu. Susu dalam kemasan gelas palstik 180 ml itu dibagikan kepada para siswa sebagai program Pemberian Tambahan Nutrisi Siswa Sekolah oleh Pemkot Batu.(nas)

Tags: