Profesionalisme dan Idealisme Wartawan Terdegredasi Kepentingan Industri Media

6-foto B van-pwi 20141108_101445Kota Kediri, Bhirawa
Idealisme dan profesianalisme wartawan saat ini terdegredasi oleh kepentingan politik dan intervensi pemilik media serta kepentingan pemodal. Sehingga tak jarang profesi sosial menyimpang dari etika dan kaidah jurnalistik.
Untuk mencari solusi agar idelisme wartawan tidak terdegredasi  Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri mengadakan pelatihan jurnalistik pada puluhan wartawan se  Kediri Raya dari PWI maupun Alansi Jurnalis Indonesia (AJI).
Dalam pelatihan bertemakan ‘Profesionalisme Wartawan dalam dinamika Politik dan Kepentingan Industri Media’ menghadirkan nara sumber Ketua PWI Jatim Ahkmad Munir dan Komisioner Bidang Struktur Penyiaran dan Perizinan KPID Jatim dr Apriliani.
Ketua PWI Jatim Akhmad Munir mengingatkan agar pers tidak terdegredasi kepentingan politik atau internsi pemodal, wartwan harus ingat jika pers adalah institusi sosial yang kerjanya mengikuti kaedah jurnalistik untuk kepentingan publik. “Sehingga jati diri Pers tetap harus dipertahankan dari kepentingan yang saat ini membelenggu. Ingat dalam pasal satu, Pers Indonesia harus Independent dan tidak berniat buruk,” terangnya.
Akhmad Munir juga menyinggung soal keberpihakan media massa pada saat pemilihan legislative dan pemilihan presiden beberapa waktu yang lalu. Dunia pers sangat memprihatinkan kondisi tersebut, karena telah di anggap sudah tidak sesuai dengan kaedah jurnalistik dalam pemberitaan. “Boleh berpihak tapi memihak kebenaran dan keadilan demi kepentingan Publik, memang diakui saat ini pemilik modal dalam industri media intervensinya tanpa terasa nmasuk dalam pikiran kita,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal itu, Jurnalis harus mampu mensterilkan pikiran perlakuan pemilik modal sehingga bisa memberikan ruang sebagai profesi seorang jurnalis. “Solusinya tetap menjaga idealisme serta tidak mengesampingkan nilai bisnis,” tandasnya.
Hal senada dikatakan dr Aprilani menurutnya  untuk menajadikan media penyiaran yang sehat diperlukan tiga hal pokok. Yakni, menciptakan management yang mampu memisahkan antara redaksi pemberitaan dengan unsur bisnis.
“Media harus memiliki kesadaran tangungjawab sosial, sehingga media memiliki sikap independent. Dan, sebagai penyedia informasi publik, pemberitaan media harus memiliki akurasi, pemahaman publik, jujur dan berimbang,” ungkapnya.
Sementara, Wali Kota Kediri A Abubakar SE berharap dengan peltian tersebut, bisa mempertegas indepedensi. Obyektivitas dan netralitas dalam pemberitaan politik serta memposisikan diri tetap dalam sistem managemen media tanpa mengabaikan prinsip jurnalistik. “Saya juga berharap, ini mampu memberikan masukan pada jurnalis jika terjadi benturan kepentingan antar visi jurnalisme yang ideal dengan kepentingan pragmatis pekerjaan,” tandasnya. [van]

Keterangan Foto : Ketua PWI Jatim Akhmad Munir saat memberikan materi di dalam pelatihan Jurnalistik di Hotel Insumo Kediri, kemarin.

Tags: