Wali Kota Malang: Program 1000 HPK Anak Mutlak Diperlukan

Wali Kota Malang H. Moch Anton saat membuka seminar dan konseling gizi di Hotel Atria Gajayana Senin (29/1) kemarin.

Malang, Bhirawa
Pemenuhan gizi pada anak usia dini mutlak diperlukan. Bahkan sejak dalam kandungan atau yang lebih dikenal dengan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wali Kota Malang H. Moch Anton dalam pembukaan Seminar dan Konseling Gizi bertajuk “Mewujudkan Kemandirian Keuarga dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) unt pencegahan Stunting di Aria Gajayana Hotel, pada Senin (29/1) kemarin.
Wali Kota yang kerap disapa Abah Anton menjelaskan 1000 HPK dimulai sejak dari fase kehamilan yakni selama 270 hari hingga anak berusia 2 tahun atau 730 hari, merupakan masa pertumbuhan pertama.
“Seribu hari pertama kehidupan adalah saat yang terpenting dalam hidup seseorang, karena itu hal ini harus diperhatikan benar-benar, mulai dari gizinya maupun kebutuhan lain yang terkait dengan kebutuhan lain,” kata Abah Anton.
Dijelaskan, dia, berdasarkan para ahli pada masa tersebutn fungsi makanan selama masa kehamilan dapat mempengaruhi fungsi memori, konsentrasi, pengambilan keputusan, intelektual, mood, dan emosi seorang anak di kemudian hari.
“Setelah bayi lahir pun juga tetap harus diperhatikan kebutuhan gizinya, karena sebagian organ masih terus berkembang hingga usia 2 tahun,” ujar Abah Anton.
Karenanya, upaya pemenuhan gizi pada anak di 1000 hari pertama kehidupan menjadi sangat penting. Pasalnya, jika tidak terpenuhi asupan nutrisinya, dampak perkembangan pada anak akan permanen. “Inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka yang mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai beberapa risiko,” tukasnya.
Sedikitnya ada beberapa risiko jika anak mengalami kekurangan gizi, antara lain risiko penyakit menular, mengalami hambatan pertumbuhan kognitif, hingga gangguan pertumbuhan tinggi badan, dimana keadaan ini tidak hanya bersifat antar-generasitetapi bersifat trans generasi.
“Pada konteks itulah, pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan menjadi hal yang sangat fundamental bagi terciptanya keluarga dan masyarakat yang sehat,” tandasnya.
Abah Anton berharap melalui kegiatan seminar dan konseling itu diharapkan para peserta memperoleh pengetahuan pentingnya pemberian asupan gizi di 1000 hari pertama kehidupan, yang nantinya dapat diaplikasi-kan dalam hidup sehari-hari.
“Pengetahuan yang diperoleh hari ini nanti dapat disebarkan kepada anggota keluarga dan masyarakat di wilayah kerja kader posyandu masing-masing,” pungkasnya. [mut]

Tags: