Program Gas In Ditunda Tiga Bulan di Sidoarjo

Petugas PT Pertagas Niasa saat melakukan kontrol metering Wunut, Porong. [achmad suprayogi/bhirawa]

Petugas PT Pertagas Niasa saat melakukan kontrol metering Wunut, Porong. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Jaringan Gas (Jargas) untuk Sambungan Rumah (SR) secara gratis bagi Warga Desa Kalidawir, Kec Tanggulangin dan sekitarnya yang sudah dinantikan warga. Namun, warga harus sabar sebab harus menunggu. Karena pihak pengelola PT Pertagas Niaga akan menunda lagi hingga tiga bulan mendatang.
Padahal, jaringan yang sudah ada sebanyak 3.850 SR yang melewati Desa Kalidawir, Kalitengah, Kedungbanteng, Gempolsari, Ngaban dan Kludan itu sudah terpasang lama, tahun 2013 hingga tahun 2014. Karena terlalu lama belum bisa digunakan hingga sebagian pipa ada yang mengalami kerusakan.
Sedangkan pihak pengelola PT Pertamina yang telah mempercayakan kepada perusahaan afliansinya, yakni PT Pertagas Niaga untuk mengelola jaringan gas di Sidoarjo mulai tanggal 23 Nopember 2015 hingga kini juga belum berjalan, sebelumnya juga sudah diprogramkan Gas In Bulan Maret 2016.
Manager Stakholder Relation Pertagas Niaga, Ratna Dumila, saat dihubungi kemarin (7/6) mengaku kalau pihaknya minggu depan baru akan menurunkan kontraktor, untuk melakukan perbaikan-perbaikan jaringan pipa yang mulai rusak. ”Harapan kami, dalam waktu tiga bulan lagi sudah selesai. Jadi program gas in sudah bisa dimulai,” harapnya.
Jadi kami sekarang ini masih konsentrasi memperbaiki pipa-pipa jaringan, diduga masih adanya beberapa pipa gas yang perlu diperbaiki, ada beberapa yang mengalami kerusakan yang tak disengaja. Diantaranya ada yang kena pengerukan sungai, bongkaran rumah warga, serta kena aspal pembangunan jalan. ”Jadi kami tidak mau gegabah, khususnya pada aspek safety,” pungkas Ratna Dumila.
Sedangkan Kepala Bidang ESDM Pemkab Sidoarjo, Agus Darsono, kalau saat ini di wilayah Sidoarjo sudah tersambung sebanyak 10.350 Jargas. Sebanyak 5.630 sambungan sudah teraliri gas, yakni berada di Desa Ngingas, Wedoro, Tambaksawah dan Medaeng, Kec Waru. Sedangkan jaringan gas yang belum dioperasikan berada di Kec Tanggulangin, tersebar di Desa Kalidawir sebanyak 900 SRĀ  di Desa Kalitengah 400 SR, Gempolsari 400 SR, Kludan 400 SR, Ngaban 200 SR dan Kedungbanteng sebanyak 850 SR. ”Sisanya, jaringan gas yang berada di Desa Kedungturi, Kec Taman,” jelas Agus Darsono.
Sayangnya sebagaian warga juga masih banyak yang trauma, karena beberapa waktu lalu ada bable gas yang muncul, hingga sempat membakar dapur rumah warga. Suryanto salah satu warga Desa Kedungbanteng berharap pihak pengelola lebih serius dalam melakukan perbaikan. ”Saya berharap sosialisasikan lagi lebih baik, melibatkan warga lebih banyak lagi. Mohon dijelaskan lebih detail hingga warga tidak trauma,” harap Suryanto. [ach]

Tags: