Program ICP SD Al Falah Darussalam Sidoarjo

Volunteer dari Inggris sedang melakukan komunikasi dengan siswa ICP SD Al Falah Darussalam.

Pergunakan Dua Kurikulum, Komunikasi Full Bahasa Inggris
Sidoarjo, Bhirawa
Program International Class Program (ICP) merupakan kelas regular plus, yaitu menerapkan kurikulum nasional yang berlaku sesuai dengan Pemerintah/Kementerian Pendidikan, namun dalam prosesnya terdapat tambahan kurikulum Cambrigde. Dalam pelaksanaan pembelajaran, semua siswa dan guru selalu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Baik mereka dalam proses belajar atau di luar proses belajar.
“Jadi kurikulum dan sistem pembelajaran ICP menggunakan dua kurikulum, yakni Kurikulum Nasional dan Kurikulum Cambridge. Mata pelajaran intinya adalah Matematika, Bahasa Inggris dan Sains. Untuk komunikasi sehari-harinya juga menggunakan bahasa Inggris,” kata Fera Andriani ST, Wakasek Kurikulum SD Al Falah Darussalam Tropodo, Waru Sidoarjo saat ditemui, (11/4) pagi.
Ia katakan, dalam pelaksanaannya untuk kelas 1, 2 dan 3 itu full dengan berbahasa Inggris, kecuali bahasa Indonesia sholah akhlak dan PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan), namun instruksinya menggunakan bahasa Inggris. “Mereka juga mendapatkan pelajaran yang dari penerapan K13, di antaranya pelajaran bahasa Indonesia, PJOK, SPK. Pun yang MM dan IPA masih menilik pada K13. Pada puncak tema, regular pun mereka juga ikut, tapi juga dengan berbahasa Inggris,” jelas Fera Andriani yang juga sebagai koordinator Pelaksana Program ICP.
Karena ICP merupakan program unggulan, jadi siswa yang masuk juga harus diobservasi terlebih dahulu. Yang pasti mereka lebih dari siswa-siswa yang regular, sehingga perkembangannya sampai sekarang terus meningkat dengan baik.
“Anak-anak yang kelas 1, 2 dan 3 itu masih full berbahasa inggris. Mereka sudah pandai berbincang-bincang, bahkan bermain-main dengan temanya juga sudah menggunakan bahasa inggris,” katanya.
Sementara untuk kelas 4 sudah dipersiapkan untuk menghadapi USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional). Sudah memasuki materi-materi yang terkait dengan USBN, seperti MM, IPA, Bahasa Indonesia. Jadi ada dua yang macth kurikulum Cambridge dan matematika. Oleh karena itu, kita juga terus mengadopsi K13, dan kita pakai terus di Program ICP itu.
“Dengan harapan anak-anak akan lebih mudah dan lebih mendapatkan nilai yang baik saat ujian, terutama bahasa inggris,” harapnya.
“Ternyata, kenyataannya tidak, anak-anak lebih senang dan lebih pintar di metematika dengan menggunakan bahasa inggris, daripada bahasa Indonesia atau bahasa inggris itu sendiri. Karena bahasa inggris yang di ICP ini lebih tinggi levelnya dari yang regular. Makanya bukunya juga dibedakan, namun dalam USBN anak-anak ICP ini juga lebih unggul,” katanya.
Satria Arkan Maulana siswa kelas 4 ini mengaku senang sekali mengikutir program ICP. Selain komunikasinya menggunakan bahasa inggris, teman-temanya juga banyak sekali. Guru pengajarnya juga gampang cara memberikan materi.
“Pelajaran yang saya senangi adalah matematika, saya juga pernah menjadi juara harapan dalam lomba matematika di Bangkok 2018. Saya bercita-cita ingin studi ke Amerika, makanya saya senang di ICP,” jelas Satria dengan berbahasa inggrisnya.

Persiapkan Hadapi Dunia Global
Sejak 2008 SD Al Falah Darussalam telah menganalisa kebutuhan pembelajaran tahun-tahun yang akan datang. Pihaknya melihat bahwa, anak-anak pada 20 tahun, 30 tahun mendatang itu sangat akrab dengan dunia global. Salah satu kesiapan yang harus dimiliki sejak dini adalah berkomunikasi yang baik.
“Komunikasi yang baik, sampai saat ini yang digunakan oleh masyarakat di dunia global adalah bahasa Inggris,” jelas Kepala SD Al Falah Darussalam Tropodo, Waru Sidoarjo, Juniati, S Pd.
Dari alasan itulah mengapa, Yayasan melakukan program ICP (International Class Program), dan saat itu pihaknya masih menginduk dengan Lab School Malang, atau istilahnya sebagai head center, yang merupakan tempat kegiatan berkumpulnya guru-guru dan kepala sekolah yang sudah menerapkan ICP.
“Setelah kami menginduk sekitar 3 tahun, oleh pihak lembaga T2ED dan setelah dilihat dan dievaluasi ternyata perkembangan ICP di Al Falah Darussalam ini meningkat dengan baik, dan kami ditunjuk sebagai salah satu Head Center di Jawa Timur,” katanya. Setelah difasilitasi oleh pihak Cambridge yang di Malaysia, bahwa pihaknya dinilai sangat layak untuk melaksanakannya. Sehingga pada tahun 2010 resmi menjadi Head Center sampai sekarang. Al Falah memulai pendaftaran dengan membuka satu kelas, langsung penuh, berikutnya 2015 buka dua kelas juga langsung penuh. Berarti animo dari walimurid juga cukup bagus.
“Kemampuan siswa tentu saja kami memilih yang mempunyai kelebihan, mempunyai kemampuan yang cocok masuk di ICP,” jelas Juniati. [ach]

Tags: