Program KB Kota Mojokerto Relatif Sukses

Walikota KBKota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus memiliki gagasan menarik terkait penerapan program Keluarga Berencana (KB) di wilayahnya. Kepala daerah yang juga seorang ulama ini  mengatakan KB mempunyai tujuan mulia untuk membangun keluarga kecil yang berkualitas, sejahtera dan bahagia.
Hal ini bisa dilakukan dengan mengatur jarak kelahiran supaya memiliki keturunan yang berkualitas. Pendekatan agama dinilai efektif untuk menyukseskan program KB di Kota Mojokerto.
”Karena mengatur kelahiran itu sesuai dengan tuntutan agama, seperti dalam Agama Islam sebagaimana difirmankan Allah dalam Alquran, ibu telah mengandung selama 9 bulan dalam kondisi yang semakin lemah, kemudian ibu-ibu harus menyusui anaknya setidaknya hingga dua tahun. Artinya ibu tak boleh program 3G, Gembol, Gendong, Gandeng. Kegiatan keluarga berencana ini sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Orang-orang hendaknya takut kalau punya anak yang lemah, baik lemah fisik dan mental,” papar Walikota.
Orang nomer satu di Pemkot Mojokerto ini menyampaikan statmennya dalam bakti Sosial KB-Kes Bersama TNI Manunggal yang digelar di Puskesmas Kedundung Kota Mojokerto, Selasa (23/9) kemarin. Hadir dalam kegiatan kemarin diantaranya Kasdim 0815 Mojokerto, Mayor Inf Edi Budiyanto, Ketua TP PKK, Siti Amsah, Kepala Puskesmas se Kota Mojokerto, tenaga medis, PLKB, kader KB dan akseptor KB.
Wali kota menambahkan, cara kedua untuk membangun keluarga berkualitas  yaitu mendewasakan usia perkawinan. ”Boleh menikahkan anak kalau sudah mencapai kedewasaan jasmani dan rohani. Kedewasaan jasmani bisa dilihat dari umurnya rata-rata 21 tahun, sehingga rahimnya juga siap. Sedangkan dewasa rohani yaitu siap mental, sudah mengerti tanggung jawab. Jadi menikahkan itu harus ada pertimbangan-pertimbangan,” katanya.
Langkah ketiga, lanjut Mas’ud , meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga. Ketahanan ini penting, melihat angka perceraian di Kota Mojokerto makin hari makin tinggi dan punya karakter berbeda. ”Kalau di kabupaten perceraian terjadi karena faktor ekonomi, di Kota Mojokerto lebih banyak didominasi masalah perselingkuhan. Ini berarti daya tahan keluarga perlu ditingkatkan. Peran ibu sangat penting sebagai pendamping suami, agar bisa membentuk keluarga sakinah dan bahagia.
Sementara itu, Kasdim 0815 Mojokerto, Mayor Inf Edi Budiyanto berharap, dengan bakti sosial ini dapat meningkatkan revitalisasi program Keluarga Berencana. Keluarga kecil dan sejahtera sangatlah penting. ”Kalau dulu banyak anak banyak rezeki, sekarang bukan zamannya lagi,” katanya.
Lebih lanjut, dikatakannya, bila kini memiliki banyak anak, mungkin tak sulit untuk memberi makan. Tapi yang sulit adalah untuk membiayai pendidikan nantinya, ke depan anak-anak harus lebih maju pendidikannya.
Dalam kegiatan kemarin dilakukan penyerahan hadiah capaian dalam rangka pelayanan KB Ceria Pusmupar bersama TNI dan IBIT, dalam rangka TNI Manunggal KB-Kes 2014 yang diserahkan Ketua Tim TP PKK Kota Mojokerto. Pelayanan atau capaian akseptor terbanyak diserahkan pada Bidan Mulyastuti, Babinsa Serma Abdul Wahib, Penyuluh Keluarga Berencana Rika Rahayu, Akseptor MOP Tri Cahyo dari Kel Jagalan dan kader yang membawa akseptor KB terbanyak Choiriyah.
Kegiatan TNI Manunggal KB-Kes di Kota Mojokerto dilaksanakan dua tahap. Sebelumnya di Puskemas Blooto dan selanjutnya di Puskesmas Kedundung. Pelayanan yang dilaksanakan IUD dan implan. Masa kurun waktu untuk pelayanan MOW dan MOP di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo setiap minggu.
Acara diakhiri dengan peninjauan ke  ruang pasien di Puskesmas Kedundung Kec Magersari oleh wali kota beserta jajaran Forpimda. [kar]

Keterangan Foto : Wali Kota Mojokerto, H Mas’ud Yunus meninjau akseptor KB pria di Puskesmas Kedundung, Selasa (23/9) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Tags: