Program KKBPK Percepat Pembangunan Nasional

Pembahasan evaluasi KKBPK Semester I tahun 2016

Pembahasan evaluasi KKBPK Semester I tahun 2016

Evaluasi KKBPK Semester I tahun 2016
Surabaya, Bhirawa
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) merupakan program strategis dalam konteks pembangunan nasional terutama turut mencapai sasaran dimensi pembangunan manusia bidang kesehatan dan revolusi mental.
“BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) harus dapat menterjemahkan perkembangan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional kedalam konsep pembangunan nasional dengan pendekatan holistik, tematik, terintegrasi dan spasial,” kata dr Surya Chandra Surapaty MPH, PhD, Kepala BKKBN.
Karena itu, Surya menekankan agar seluruh jajarannya untuk melakukan langkah penguatan terhadap program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Menurutnya untuk mendukung arah kebijakan dan strategi pembangunan KKBPK, BKKBN kedepan akan fokus pada pengembangan kegiatan-kegiatan prioritas dilini lapangan dengan menghidupkan kembali berbagai kegiatan di tiap desa dan kampung.
Diantara kegiatan ptioritas itu, seperti kegiatan yang sangat strategis untuk dilaksanakan bersama-sama yaitu kampung KB. Dimana secara umum Kampung KB dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau yang setara melalui progtam KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Selain itu Surya meminta agar pada tahun 2017 yang akan datang program KKBPK agar menjadi perhatian khusus dengan harus disampaikan kepada calon penganten baru. “Tingkatkan kerjasama dengan KUA, toga, penghulu, untuk memberikan informasi kepada calon penganten tentang perencanaan keluarga, pengaturan kelahiran dan sebagainya,” pungkasnya.
Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Pusat Dr Sanjoyo M.Ec mengaku, program KKBPK diharapkan dapat menurunkan laju pertumbuhan penduduk (LPP), angka kelahiran total (TFR), meningkatkan pemakaian kontrasepsi (CPR), menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need), menurunnya angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun), serta menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari Wanita Usia Subur (WUS 15-49 tahun).
Selain itu juga dapat meningkatkan komitmen stakeholder dan mitra kerja serta partisipasi masyarakat dalam mempercepat pencapaian sasaran RPJMN dan RENSTRA tahun 2015-2019.
Plt BKKBN Jatim Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St,MM menyatakan, dengan dilaksanakannya evaluasi program KKBPK semester 1 tahun 2016, BKKBN dapat mengevaluasi dan merumuskan pelaksanaan pencapaian sasaran pembangunan KKBPK. Selain itu juga dapat menyusun strategi dan langkah-langkah operasional percepatan pencapaian sasaran pembangunan KKBPK Jatim pada Semester II Tahun 2016. ”Yang tidak kalah pentingnya adalah menyusun dan menyepakati kebijakan, strategi, program serta sasaran pembangunan kependudukan dan KB Jatim tahun 2016,” terangnya. [dna]

Tags: