Program Kopi Tahu, Pemkot Kediri Dekatkan Layanan Publik

Pelayanan Kesehatan dalam program Kopi Tahu Pemkot Kediri

Kota Kediri , Bhirawa
Program Kopi Tahu kembali digelar, kali ini Kelurahan Tempurejo berkesempatan disambangi Wali kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Dalam Kopi Tahu kali ini ada yang berbeda, karena warga Kelurahan Tempurejo bisa secara langsung mendapat pelayanan kependudukan, pelayanan kesehatan dan pelayanan perizinan.
Pria yang populer dengan sapaan Mas Abu ini mereview kembali beberapa usulan warga Kelurahan Tempurejo yang diusulkan pada Kopi Tahu tahun lalu baik yang sudah direalisasikan maupun yang sedang dalam pengerjaan.
Seperti usulan Ibu Supriyani warga RT 14 RW 5, untuk penambahan bangunan baru di TK Darma Wanita Tempurejo I karena bangunan terlalu sempit dan merupakan warisan Kelurahan sejak tahun 1985.
“Usulan ini telah direalisasikan dengan direhabnya Gedung TK Dharma Wanita I dan untuk penambahan akan dilakukan di tahun 2018 ini.” kata Walikota
Usulan selanjutnya dari Bapak Masruki RT 18 RW 6, yang mengusulkan untuk dilakukan renovasi jembatan sumber banteng. Serta agar dibangun plengsengan sepanjang 50 meter di perbatasan kabupaten dan kota.
Untuk renovasi jembatan telah dilakukan pada tahun 2016, sedangkan untuk plengsengan belum menjadi prioritas. Namun sudah dilaksanakan pembangunan pintu air.
Selanjutnya, Abdullah Abu Bakar mereview, usulan mengenai pembangunan pagar makam sepanjang 250 meter dan tempat pendoso. Usulan ini telah terealisasi melalui Prodamas RT 20 atahun 2017 dan pendoso telah terpenuhi pada Prodamas RT 19 tahun 2017.
Dalam kesempatan ini, walikota muda berusia 37 tahun ini juga menjelaskan juga kembali beberapa program Pemerintah Kota Kediri diantaranya, hibah bansos, taman kota, pembangunan gedung baru RSUD Gambiran dan Kampus 2 Politeknik Kediri.
Adapula transportasi gratis bagi pelajar yakni angkot dan bus sekolah gratis, layanan halte bus dan angkutan umum, zona aman selamat sekolah, beasiswa mahasiswa bagi warga kurang mampu, seragam gratis bagi pelajar, English Massive, perpustakaan keliling, homecare, ambulan gratis, serta posyandu lansia dan balita.
Mas Abu juga menyampaikan beberapa pembangunan dari Kelurahan Tempurejo yang dirampungkan dengan dana Prodamas maupun dana Musrenbang.
Kemudian Walikota Kediri ini memberikan kesempatan warga untuk bertanya atau memberikan usulan terkait pembangunan di Kota Kediri khususnya di Kelurahan Tempurejo. Salah satunya Ariyawati, anggota PKK Kelurahan Tempurejo yang menyampaikan aspirasinya untuk diadakan pelatihan pengembangan tanaman toga dan pelatihan keterampilan tata boga di Kelurahan Tempurejo.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Kediri berjanji untuk memerintahkan dinas terkait untuk menindaklanjuti permohonan yang diajukan warga. Terkait pelatihan, syaratnya minimal sudah ada 20 orang sebagai anggota dan nantinya akan ada tim survey dari Dinkop UMTK yang melihat kevalid an keanggotaan.
“Nanti kalau datanya valid, baru dinas akan memberikan pelatihan di sana,” ujarnya.
Selain itu, Yasin warga RT 6 RW 1 menyampaikan kondisi di Jl. Babatan 1 tepatnya utara pom bensin ke arah barat minim pencahayaan dan memohon untuk diberikan penerangan. “Nanti di lihat dulu pak, kita usahakan segera di berikan lampu penerangan jalan,” jawab Abdullah Abu Bakar.
Untuk diketahui, melalui acara Kopi Tahu ini, Pemerintah Kota Kediri tidak hanya menampung aspirasi masyarakat saja, namun benar-benar direalisasikan. Acara ini selain dihadiri warga Kelurahan Tempurejo juga dihadiri Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kota Kediri. [van]

Tags: