Program Kredit Kelautan, Buat Nelayan Bertambah Mandiri

Foto: ilusrasi

Foto: ilusrasi

Surabaya, Bhirawa
Diluncurkannya program Jangkau, Sinergi dan Guideline atau yang dikenal dengan nama Jaring oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan kepada nelayan di Sendang Biru, Malang mendapatkan perhatian dari pemerhati ekonom Dosen Ubaya Wiyono Pontjoharyo, Drs, MM, Ak, bahwa kebijkan tersebut bernilai positif kepada pertumbuhan nelayan di seluruh garis pantai milik Jawa Timur.
Dengan bergabungnya delapan bank dalam pendanaan kredit bisa berpengaruh terhadap kesejahteraan nelayan, terutama mereka saat tidak bisa melaut. Karena pada keadaan tidak melaut, nelayan lebih banyak melakukan perawatan operasional kapal.
“Saat ombak sedang tinggi, nelayan kebanyakan tidak melaut. Mereka berada di pinggir pantai untuk melakukan perawatan kapal, perbaikan jaring, atau perbaikan motor penggerak. Pada saat vakum tersebut, tentu dana tunainya terus terkikis oleh kebutuhan hidup yang terus berjalan. Untuk itulah, diperlukan kredit yang dapat dimanfaatkan nelayan untuk kebutuhan penyokong pekerjaannya,” ujarnya di Surabaya, Senin (16/11) kemarin.
Ia melanjutkan, pemberikan kredit tersebut  harus tepat sasaran jangan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) melenceng dari harapan yang diinginkan pemerintah, yakni nelayan pemilik kapal dengan jumlah tangkapan yang tidak terlalu besar. Karena jika KUR tersebut jatuh kepada juragan pemilik kapal dengan tonase besar, maka kredit tersebut akan tidak berdampak besar.
“KUR itu harus bisa dinikmati nelayan kecil, jangan kepada juragan besar yang sudah punya nama di bank dalam mengajukan kredit. Karena KUR sendiri, memang dibuat dengan bunga rendah, sehingga angsuran KUR dapat di cicil nelayan. Bagaimana pun nelayan dan petani sama – sama memiliki kekuatan yang hampir sama. Sehingga penyaluran KUR jangan sampai meleset,” jelasnya.
Dengan beragabungnya 8 bank partner dalam program Jaring yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, mampu untuk menambah daya gedor hasil kelautan Indonesia. Belum lagi keterlibatan Bank Jatim yang terlibat dalam penyaluran kredit.
“Informasi dari teman-teman Bank Jatim, yang mengatakan akan mentargetkan penyaluran kredit sampai akhir tahun  bagi nelayan sebesar Rp185 miliar, dan realisasi kredit dari Bank Jatim sudah tercapai Rp.135 miliar. Dengan keterlibatan bank milik Pemprov bisa semakin menunjukkan eksistensi pemerintah dalam mendukung nelayan,” tutupnya. [wil]

Tags: