Program KURMA Bukan Sekedar Bagi-bagi Uang

Sidoarjo, Bhirawa
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kab Sidoarjo, mengundang perwakilan dari 18 kecamatan, desa/kelurahan di Kab Sidoarjo, untuk mengikuti Bimtek Pelaporan Monev Program KURMA di tahun 2022 ini. Kepala Dinas Koperasi dan UM Kab Sidoarjo, M.Edi Kurniadi, mengatakan program KURMA atau kelompok usaha perempuan mandiri tahun 2022 ini, alokasinya sebesar Rp.20 miliar. Maka harus dilakukan Monev, supaya penerima bisa tepat sasaran dan tidak ada penyalahgunaan.

“Karena program ini bukan sekedar bagi-bagi modal. Tapi penerimanya harus tepat. Agar bisa dipakai untuk penguatan ekonomi bagi warga yang memang membutuhkan,” kata Edi, saat menggelar kegiatan Bimtek tersebut, Senin (21/11) kemarin, di ruang pertemuan Kantor Pegadaian cabang Sidoarjo.

Edi mengatakan program KURMA ini diberikan kepada perempuan yang berada dalam suatu kelompok usaha di desa. Bukan untuk perorangan. Salah satu persyaratannya, program ini juga tidak boleh diberikan untuk kelompok TNI/Polri. Salah satu syarat yang lainnya adalah, penerima harus ber KTP Sidoarjo.

Namun dirinya mengakui alokasi KURMA pada tahun 2022 ini tidak semuanya bisa terserap untuk masyarakat. Sebab masih ada masyarakat yang tidak mengirimkan pengajuannya. Sehingga mengakibatkan SILPA. Namun dirinya tidak menyebut riil jumlah nilainya.

Menurut penjelasan Edi, aokasi KURMA tahun 2022 ini, tidak semua untuk masyarakat. Karena kurang lebih sekitar Rp2 miliaran , harus dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan seperti pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat, agar program ini bisa berjalan lancar. “Diantaranya kegiatan-kegiatan sosialisasi. Baik kepada masyarakat maupun kepada pihak yang terkait,” kata Edi.

Apa saja faktor yang menjadi SILPA? Menurut Edi, bermacam-macam. Kalau masalah sosialisasi dan informasi kepada masyarakat, menurut Edi, tidak kurang-kurang Dinas Koperasi dan UM Sidoarjo terus gencar melakukannya.[kus.ca]

Tags: